Title: Sweet Day

Genre: Drama, Hurt/Comfort, and Romance

Rated: M

Pairing: Naruto x Mikoto (NaruMiko)

Summary: Uchiha Mikoto yang kini sudah mengganti namanya menjadi Uzumaki Mikoto lagi, mengajak Namikaze Naruto keponakannya untuk berpacaran. Bersama-sama Naruto, Mikoto memulai hidup baru sebagai sepasang kekasih. Warning: Lemon, Lime, and Rape.

Warning: Abal, Gaje, Typo, Lemon, Lime, Rape, and ETC.

.

.

Tokoh Utama:

Naruto (20 Tahun)

Mikoto (28 Tahun)

.

.

Chapter 1: Penantian yang bahagia

Mikoto POV

Perkenalkan namaku Uchiha Mikoto, tapi semenjak perceraian dengan suamiku namaku sekarang adalah Uzumaki Mikoto, mengikuti nama margaku yang lama. Aku memiliki tinggi 168 cm dan berat badan ideal, untuk ukuran payudara ku adalah 34B.

Sudah 4 tahun ketika aku menikah dengan mantan suamiku, aku belum di karunia buah hati oleh Kami-sama, ku kira karena Kami-sama belum memberikan titipannya padaku, tapi sebulan yang lalu datang seorang wanita bernama Terumi Mei ke rumah ku dan mengaku bahwa dirinya mengandung anak dari suamiku, suamiku pun akhirnya senang kalau dia akan mendapat keturunan dan pada akhirnya aku pun di ceraikan dengan alasan tidak dapat memberikan keturunan atau dalam bahasa kasarnya mandul.

Sejak saat itulah aku pindah dari rumah mantan suamiku ke kontrakan ku yang berada di Tokyo. Sekarang aku sedang berada di stasiun kereta menunggu keponakanku yang bernama Namikaze Naruto, anak dari pasangan Namikaze Minato dan Uzumaki Kushina yang berganti marga menjadi Namikaze Kushina, dia adalah kakakku atau lebih tepatnya kakak angkatku, pasalnya saat aku kecil, aku di adopsi oleh keluarga Uzumaki.

Ku lihat sekeliling stasiun mencari sosok keponakan ku, akhirnya aku menemukan sosok pemuda dengan tinggi 175 cm dengan tubuh yang ku lihat sekarang adalah tubuh atletis. Sepertinya dia sedang mencariku di lihat dia sedang mencari sesuatu kesana kemari.

Aku pun mendekat kepadanya dan menyapa. "Hai Naruto-kun." sapa ku pada keponakanku.

"Bibi Mikoto." kata Naruto yang tersenyum kepadaku.

"Ah ia, sebelumnya terima kasih sudah mau ikut berlibur beberapa hari bersama Bibi." kataku berterima kasih karena Naruto mau ikut bersamaku berlibur di Kyoto.

"Aku yang harusnya berterima kasih pada Bibi Mikoto karena sudah mengajakku." kata Naruto yang masih tersenyum kepadaku.

"Benarkah? Apa kamu tidak malu pergi dengan wanita yang lebih tua darimu?" tanyaku memastikan bahwa Naruto tidak menerima tawaranku berlibur karena kasihan.

"Tentu saja aku tidak malu berlibur dengan Bibi Mikoto, dan lagi bagiku Bibi Mikoto adalah wanita tercantik kedua setelah Kaa-san." kata Naruto yang tersenyum kepadaku.

Ucapan Naruto membuatku senang, dan berpikir apakah benar aku masih cantik, jika benar alangkah bahagaianya diriku, tapi kalau berpikir mengenai masalah 'itu', sepertinya aku tidak punya harapan bisa bersama pria lain yang akan menjadi suamiku nanti.

"Ada apa Bibi Mikoto?" tanya Naruto yang melihat wajahku yang sedikit tidak bersahabat.

"Ah tidak ada apa-apa, kalau begitu ayo kita berangkat, keretanya sudah menunggu." kataku mengajak Naruto untuk segera menaiki kereta yang akan membawa kami ke Kyoto.

"Ayo," kata Naruto bersemangat, dan aku hanya tersenyum membalas semangat Naruto.

Mikoto POV End

Normal POV

Naruto dan Mikoto pun akhirnya naik kereta menuju Kyoto, dalam perjalanan Mikoto hanya memandang pemandangan di kaca kereta dengan tatapan kosong dan Naruto pun menyadari itu dan tidak berani berkata apa-apa karena mungkin akan menyinggungnya.

'Ada apa denganmu Bibi Mikoto? Apa Bibi Mikoto masih teringat dengan mantan suaminya Uchiha Fugaku.' batin Naruto yang terus memperhatikan Mikoto yang masih memandang pemandangan di luar kaca kereta.

Malam pun tiba dan tidak terasa Naruto dan Mikoto akhirnya sampai di Kyoto dan langsung memesan sebuah penginapan. Naruto dan Mikoto pun masuk kedalam kamar penginapan.

"Maaf Naruto-kun, Bibi hanya bisa menyewa satu kamar." kata Mikoto kepada Naruto karena hanya bisa menyewa satu kamar.

"Ah tidak apa-apa Bibi. Ini sudah lebih dari cukup kok." kata Naruto yang tersenyum kepada Mikoto.

"Baiklah kalau begitu, Bibi mandi dulu. Besok kamu temani Bibi ya." kata Mikoto kepada Naruto kemudian menuju kamar mandi.

"Ya!" kata Naruto sedikit berteriak karena Mikoto sudah masuk kamar mandi.

Naruto pun melihat-lihat kamar penginapan itu, terdapat dua futon untuk tidur, karena ini kamar penginapan biasa dan bukan hotel yang menyediakan kasur yang empuk.

Mikoto sudah selesai mandinya, dan kini Mikoto memakai piyamaya berwarna biru dan bergambar bunga-bunga, aku pun beranjak ke dalam kamar mandi untuk mandi, setelah mandi Naruto pun mengenaikan piyamaya yang hampir sama dengan Mikoto tapi dengan warna biru polos.

Kini mereka sudah berada di futon masing-masing, ketika Naruto ingin memejamkan mata terdengar suara isakan tangis dari Mikoto, Naruto pun bangun lalu menghampiri Mikoto yang sedang duduk menangis di futonnya. Lalu duduk di depan Mikoto.

"Ada apa Bibi? Kenapa Bibi menangis?" tanya Naruto menanyakan kenapa Mikoto menangis.

"Tidak ada apa-apa Naruto-kun." jawab Mikoto yang kemudian menghapus air matanya.

"Benarkah? Apa karena Uchiha-san Bibi menangis?" tanya Naruto memastikan bahwa dugaannya benar.

"..."

Mikoto hanya diam saja, dan tidak menjawab pertanyaan Naruto, kemudian bertanya kepada Naruto, "Naruto-kun maukah kamu jadi kekasihku?" tanya Mikoto meminta Naruto menjadi kekasihnya, karena sejak Naruto mengatakan bahwa Mikoto adalah wanita tercantik kedua membuat jantungnya berdegup kencang.

"Apa!?" kaget Naruto, karena Mikoto tiba-tiba meminta Naruto jadi kekasihnya, dalam hati Naruto merasa senang karena pasalnya selama 5 tahun Naruto menyukai Mikoto. Ah, bukan menyukai, tapi mencintai Mikoto layaknya seorang pria mencintai seorang wanita.

Melihat Naruto tidak menjawab Mikoto tahu bahwa Naruto menyukai wanita yang lebih muda darinya, "Aku tahu Naruto-kun pasti menyukai wanita yang lebih muda, bukan wanita tua seperti Bibi." kata Mikoto masih memandang Naruto.

"Itu tidak benar Bibi Mikoto, aku menyukai Bibi Mikoto, bukan menyukai, tapi aku mencintai Bibi Mikoto, selama 5 tahun aku mencintai Bibi Mikoto, tidak ada wanita lain dalam hatiku. Dan sekarang Bibi memintaku menjadi kekasihnya, aku sangat bahagia dan tentu saja aku mau jadi kekasih Bibi Mikoto." kata Naruto panjang lebar kemudian tersenyum kepada Mikoto.

Mikoto membelakan matanya tidak percaya kemudian menitikan air matanya lagi, kali ini bukan air mata kesedihan, melainkan air mata bahagia karena Naruto mencintainya.

Naruto pun menghapus air mata Mikoto kemudian mendekatkan wajahnya ke wajah Mikoto, sedetik kemudian Naruto sudah mencium Mikoto dengan lembut, Mikoto pun membalas ciuman Naruto, Naruto membuka tali piyama milik Mikoto, dan terpampanglab jelas payudara yang indah dengan puting berwarna merah muda, serta vagina yang indah dengan bulu-bulu halus di atas vagina Mikoto.

Kini Naruto beralih mencium leher jenjang Mikoto dan memberikan banyak kissmark, tidak lupa tangan kanannya meremas payudara sebelah kiri milik Mikoto, Mikoto pun mendesah kenikmatan.

"Aakh! Ahhn! Ahhh!" desah Mikoto, 'Terima kasih Kami-sama, aku benar-benar mencintai keponakanku sekarang.'

Kini Naruto beralih ke belakang Mikoto lalu meremas kedua payudara Mikoto dengan lembut, dab mencium leher jenjang Mikoto. Mikoto pun mendesah merasakan kenikmatan yang di berikan Naruto.

"Akhhh! Ahhh! Uhhn!"

"Bibi Mikoto sudah lama aku ingin bercinta dengan Bibi, aku mencintai Bibi, aku mencintai tubuh indah Bibi." kata Naruto yang masih meremas kedua payudara Mikoto.

"Akhhh! Ahhh! Ahhh! Bibi juga mencintai Naruto-kun, mulai sekarang jangan panggil Bibi Mikoto, panggil namaku saja Naruto-kun." kata Mikoto yang medesah menikmati sentuhan Naruto.

"Baiklah Mikoto-chan." kata Naruto kemudian menyusupkan tangan kanannya ke vagina Mikoto, dan memasukan jari tengah tangan kanannya ke vagina Mikoto, Mikoto pun mendesah kenikmatan.

"Akhhh! Ahhh! Terus Naruto-kun, lebih dalam. Akhhh!"

Naruto menambah kecepatan memaju mundurkan jarinya, dan juga menambahkan jari telunjuknya masuk ke dalam vagina Mikoto. Mikoto pun mendesah hebat saat klimaksnya.

"Ahhh! Akhhh! Naruto-kun! Aku keluar!"

"Wajahmu sangat indah saat mengeluarkan cairan cintamu Mikoto-chan." kata Naruto di telinga Mikoto, dan itu membuat Mikoto merona di kedua pipinya, kemudian mengeluarkan dua jari tangan kanannya dari dalam vagina Mikoto, "Kita lanjutkan?" tanya Naruto kemudian.

Mikoto pun hanya mengangguk karen masib terengah-engah, kini Naruto beralih ke depan Mikoto, lalu mencium dan melumat payudara indah Mikoto, tidak lupa memasuk kembali dua jari tangan kanannya ke dalam vagina Mikoto, Mikoto pun mendesah kenikmatan.

"Ahhh! Akhhh! Ini hebat Naruto-kun! Ahnn! Ahhh! Ughhh!"

Naruto terus memberi rangsangan pada Mikoto, dari mencium payudara indah Mikoto, melumatnya, mencium leher jenjangnya, hingga mencium bibir Mikoto, dan tidak lupa memaju mundukkan dua jari tangan kanannya di dalam vagina Mikoto. Mikoto hanya bisa mendesah merasakan kenikmatan yang di berikan Naruto, tidak berapa lama Mikoto pun mendesah panjang.

"Akhhh! Naruto-kun! Ahhh! Ahhh! Ughhh! Aku keluar lagi!"

Cairan cinta membasahi vagina Mikoto dan dua jari tangan kanan milik Naruto, Naruto pun mengeluarkan dua jari tangan kanannya dan melepas ikatan piyamanya, kini terpampang jelas penis Naruto yang sudah menegang dengan panjang 20 cm dan diameter 4,5 cm.

Di miringkannya tubuh Mikoto di futon, Naruto pun mencium bibir Mikoto kemudian berkata, "Mikoto-chan siap?" tanya Naruto yang kini penisnya menempel pada bibir vagina milik Mikoto. Mikoto hanya menjawab dengan anggukan.

Naruto pun memasukan penisnya secara perlahan hingga akhirnya semua penis Naruto tertelan vagina milik Mikoto. Mikoto pun mendesah sedikit berteriak.

"Akhhh! Sakit Naruto-kun!"

Naruto pun membiarkan sebentar menunggu rasa sakit yang di alami Mikoto hilang, kemudian Mikoto pun berkata, "Kau boleh bergerak Naruto-kun."

Naruto pun memaju mundurkan pinggulnya lalu mencium leher jenjang Mikoto, mencium bibir ranum Mikoto, kemudian melumat payudara indah Mikoto sambil memaju mundurkan penisnya di dalam vagina milik Mikoto, Mikoto pun mendesah lebih nikmat dari yang tadi.

"Akhhh! Ahhh! Naruto-kun lebih cepat! Akhh! Ughh! Ahnn!"

"Mikoto-chan vaginamu sempit sekali, penisku terasa di pijat-pijat! Akhhh!" kata Naruto memaju mundurkan penisnya lebih cepat di dalam vagina milik Mikoto.

"Ahhh! Sekarang dan selanjutnya tubuhku hanya milikmu Naruto-kun! Akhhh!"

Naruto pun memaju mundurkan penisnya lebih cepat di dalam vagina milik Mikoto, tidak lupa mencium dan melumat payudara indah milik Mikoto, Hampir 15 menit Naruto memacu penisnya di dalam vagina milik Mikoto, tidak lama kemudian Mikoto pun mendesah panjang karena mencapai klimaksnya yang ketiga kali.

"Akhhh! Naruto-kun! Aku keluar lagi! Akhhh! Ughhhh! Uhhh! Ahhh! Akhhh!"

Naruto pun menghentikan memaju mundurkan penisnya lalu mencium bibir ranum Mikoto, lalu memposisikan tubuh Mikoto menungging dengan penis yang masih di dalam vagina milik Mikoto. Kemudian memaju mundurkan penisnya kembali di dalam vagina milik Mikoto.

"Akhh! Mikoto-chan! Vaginamu benar-benar memanjakan penisku!"

"Akhh! Ahhh! Naruto-kun! Lebih cepet!"

Naruto pun memaju mundurkan penisnya di dalam vagina milik Mikoto dengan lebih cepat, tidak lupa meremas kedua payudara Mikoto yang bergoyang-goyang, Mikoto pun mendesah merasakan kenikmatan yang di berikan Mikoto.

"Akhhhh! Ahhh! Ughhh! Naruto-kun! Lebih cepat! Tubuhku serasa melayang Naruto-kun! Akhhh!"

Naruto pun memaju mundurkan penisnya dengan cepat, tidak lupa meremas payudara indah milik Mikoto. Hampir 20 menit mereka dalam posisi seperti itu, Mikoto pun mendesah merasakan nikmat yang begitu dahsyat kemudian mendesah karena mencapai puncaknya, sedangkan Naruto pun memaju mundurkan lebih cepat lagi karena penisnya mencapai puncaknya.

"Akhhh! Naruto-kun! Aku mau keluar lagi!"

"Akhhh! Mikoto-chan! Aku juga!

"Keluarkan di dalam Naruto-kun! Akhhh! Ugh!

"Mikoto-chan! Aku keluar! Akhhh!

"Naruto-kun! Aku juga keluar! Akhh! Ahhh!

Naruto dan Mikoto pun mencapai puncak kenikmatannya, kemudian memposisikan Mikoto tidur dengan memunggungi Naruto, Naruto pun memeluk Mikoto dari belakang. Tubub mereka berdua masih telanjang.

"Mikoto-chan, aku mengeluarkannya di dalam? Apa tidak apa-apa?" tanya Naruto yang kini mengeratkan pelukannya.

"Tidak apa-apa Naruto-kun, aku aman hari ini." jawab Mikoto mengeratkan tangan Naruto yang memeluk tubuhnya, 'Kami-sama, bagaimana kalau Naruto-kun tahu kalau aku tidak bisa mempunyai keturunan, memang sekarang aku sedang tidak dalam masa subur, tolong aku Kami-sama. Jangan rebut kembali kebahagiaanku.' batin Mikoto.

"Ya sudah kalau begitu lebih baik kita tidur, hari sudah malam." kata Naruto yang kini menarik selimut ke dalam tubuh mereka berdua lalu memeluk kembali Mikoto.

"Ya, selamat malam Naruto-kun." kata Mikoto yang kini memejamkan matanya.

"Selamat malam Mikoto-chan." kata Naruto yang mencium pundak Mikoto lalu tertidur.

Mereka berdua pun tertidur lelap, hingga nanti sang surya membangunkan mereka kembali dari tidur lelap mereka. Mikoto berharap kebahagian ini terus berlanjut dan Naruto tidak akan meninggalkannya.

- Sweet Day -

Matahari sudah memancarkan sinarnya dan memberikan kehangatan sinarnya pada siapa saja yang mengharapkan kehangatan sinarnya.

Mikoto pun terbangun dari tidurnya dan melepas pelukan Naruto, di lihat wajah damai Naruto yang menjadi kekasihnya, 'Maaf kan aku Naruto-kun, aku belum bisa jujur padamu, biarkan aku egois kali ini Kami-sama, ku harap kau tidak marah padaku.' batin Mikoto melihat wajah damai Naruto yang sedang tertidur.

Tiba-tiba Naruto pun terbangun dari tidurnya dan membuka matanya, di lihat Mikoto sedang memandangnya, semburat merah muncul di kedua pipi Mikoto karena malu ketahuan memandang Naruto lalu menyapanya.

"Selamat pagi Naruto-kun."

"Selamat pagi Mikoto-chan."

Sedetik kemudian Naruto mencium bibir Mikoto, Mikoto pun membalas ciuman yang di berikan Naruto, tak lama ciuman itu berhenti karena keduanya butuh pasokan udara.

"Kita lanjutkan yang tadi malam ya." kata Naruto yang kini meremas payudara Mikoto dengan lembut dan mencium leher jenjang Mikoto.

"Akhh! Eh? Bukankah kita mau jalan-jalan." kata Mikoto yang sedikit mendesah.

"Jalan-jalannya bisa nanti, aku belum puas Mikoto-chan." kata Naruto yang kini jari tangannya sudah memasuki vagina Mikoto dan memaju mundurkan jari tangannya di dalam vagina Mikoto.

"Kamu nakal Naruto-kun. Akhhh! Ahhh!"

"Tapi kamu suka kan?" tanya Naruto dengan aktifitas yang sama memaju mundurkan jari tangannya kedalam vagina Mikoto.

"Iya. Akhh! Uhhh! Ahhh!" jawab Mikoto malu-malu lalu mendesah kembali.

"Kita langsung saja ya, aku sudah tidak tahan." kata Naruto yang kini sudah ada di depan Mikoto yang tidur telentang dan memposisikan penisnya di depan bibir vagina Mikoto.

"Ya, aku juga tidak tahan Naruto-kun." kata Mikoto yang kini mencium Naruto dengan lembut, sambil berciuman Naruto pun memasukan penisnya kedalam vagina Mikoto.

"Akhhh! Pelan-pelan Naruto-kun, penismu besar sekali." kata Mikoto yang memekik kenikmatan.

"Iya, maaf Mikoto-chan." kata Naruto yang kini mendiamkan penisnya sebentar di dalam vagina milik Mikoto.

"Kamu boleh bergerak sekarang." kata Mikoto, Naruto pun bergerak memaju mundurkan penisnya di dalam vagina Mikoto, Mikoto dan Naruto pun mendesah merasakan kenikmatan yang begitu hebat.

"Akhhh! Nikmat sekali Naruto-kun! Akhhh! Ahhh!"

"Akhhh! Mikoto-chan, vaginamu masih sempit dan ini membuatku semakin cinta padamu. Akhh! Ahhh!"

Naruto pun memaju mundurkan penisnya di dalam vagina milik Mikoto, Naruto pun mencium bibir ranum Mikoto dan meremas payudara Mikoto dengan lembut dan tidak lupa memainkan puting Mikoto yang berwarna merah muda. 15 menit mereka dalam posisi tersebut akhirnya keduanya mencapai puncaknya di pagi hari yang indah ini.

"Akhhh! Ahhhh! Ughhh! Naruto-kun aku keluar!"

"Ahhh! Akhhh! Ahnn! Mikoto-chan aku juga keluar! Akhh!

Cairan sperma yang hangat menuju rahim Mikoto dab membuat perut Mikoto merasakan kehangatan sperma Naruto di pagi hari.

Akhirnya mereka berdua melakukan hubungan suami istri selama dua hari berlibur di penginapan yang berada di Kyoto. Mikoto pun bahagia karena Naruto mencintainya begitu tulus. Naruto pun merasakan kebahagiaannya karena penantian selama 5 tahun membuahkan hasil.

.

.

.

To Be Continued

.

.

Fiction ini terinspirasi dari manga hentai dengan judul yang sama, mungkin dengan ending yang akan berbeda, dan jalan cerita yang agak berbeda. Ini adalah Fiction multi chapter. Untuk Salamander no Naruto akan update 2 atau 3 hari lagi.