Devangel

.

.

Dhienhie Fujoyerelf

.

.

Genre: TeenRomance, Drama, Littlehurt

.

.

Rate: T

.

Lenght: Chaptered

.

Devil Clan: Kyuhyun, Yesung, Hankyung, Heechul, Yoochun, Yunho, Taemin.

Angel Clan: Sungmin, Ryeowook, Eunhyuk, Kangin, Leeteuk, Siwon, Kibum, Minho, Jaejoong.

Tempter Clan: Dasom, Ara, Krystal, Yoona.

.

Disclaimer: KyuMin milik Tuhan. Kyuhyun milik Sungmin dan Sungmin milik Kyuhyun, mereka saling memilki dan Sungjin murni milik saya *ditabokJongjin* Tapi yang pasti FF abal ini milik saya seutuhnya. :D

.

.

Warning: YAOI, Typo(s), DON'T LIKE DON'T READ! NO BASH! NO PLAGIAT!

.

.

.

enJOY~

CHAPTER 13

.

~(*o*)~

.

This fict is dedicated..

To the world biggest shipper..

The JOYers..

Sungmin menyadari sesuatu. Wajahnya mendadak pias mengingat hal itu. Matanya menatap bergantian antara Kyuhyun dan sosok kecil dalam balutan sinar abu-abu yang kini perlahan terbang ke arahnya.

"Eomma," panggil sosok kecil itu dengan suara lucunya.

Terlihat lucu dan indah seperti bayi pada umunya. Hanya saja ini mimpi buruk yang akan segera menjadi kenyataan. Sosok kecil itu memilki mata yang mirip dengannya, hidung yang mirip dengannya, kening seindah ayahnya, dan bibir sama seperti ayahnya juga. Hanya saja, rambut sosok itu itu tidak sama dengan mereka berdua. Bayi kecil mereka memiliki rambut panjang yang akan terasa sangat halus jika disentuh.

"Dia perempuan yang sangat cantik."

'Bunuh dia Beelzebub!' kalimat itu terus berdengung di kepala Kyuhyun. Ditengah desakan insting iblisnya Kyuhyun masih melihat dengan jelas jika yang Yesung ucapkan adalah sebuah kebenaran. Bayi kecil itu memiliki rambut yang panjang dan halus, garis wajahnya terlihat lembut, dan suaranya benar-benar menunjukkan betapa indahnya sosok kecil itu. Ya, bayi kecil mereka adalah bayi perempuan yang sangat cantik. Melebihi cantiknya peri.

'Bunuh dia!'

'Walaupun aku iblis, aku tidak akan membunuh anakku sendiri!'

'Bunuh dia!'

'Sekalipun aku harus menukarnya dengan eksistensiku, aku tidak akan mau membunuh anakku sendiri!'

'Kau pengecut! Bunuh dia Beelzebub!'

Kyuhyun terus beringsut mundur namun kuku tangannya semakin memanjang seiring dengan semakin menggelapnya iris kemerahannya. Perintah-perintah kejam itu terus mengisi kepalanya. Desing, desau, dan geraman membaur menjadi satu. Suara yang lebih mengerikan dari lolongan srigala di malam bulan purnama itu keluar dari mulut Kyuhyun saat dua sayap putih milik mate-nya merengkuh sosok yang seharusnya ia musnahkan.

'Beelzebub! Musnahkan mahkluk itu!'

Kyuhyun kembali menggeram, mengaum bagai singa kelaparan saat jiwa iblisnya benar-benar telah sempurna. Raganya telah berubah menjadi sosok iblisnya. Tanduk api dan otot-otot mengerikan mulai tumbuh di seluruh tubuh Kyuhyun. Kulit pucatnya perlahan menggelap sebelum akhirnya benar-benar menghitam dengan kilat yang mampu menimbulkan percikan api.

Hankyung dan Heechul membelalak terkejut. Hankyung adalah raja klan devil dan tranformasinya sudah mencapai tingkat sempurna. Tapi Kyuhyun saat ini, dia jauh lebih sempurna.

Yesung terlonjak dari posisinya, sayapnya refleks tumbuh saat Kyuhyun memercikkan api ke tubuhnya.

"Apa yang kau lakukan, Beel!" teriaknya marah bercampur sedikit erangan kesakitan.

"Diam kau!" balas Kyuhyun dengan suara anehnya.

Adaptasinya sebagai manusia seolah lenyap dalam seketika. Saat matanya bertemu pandang dengan Sungmin, getar kesadarannya masih terlihat namun ketika matanya melihat sosok kecil dalam balutan sinar abu-abu itu, kegelapan iblis sontak menguasai raganya. Jika Yesung yang pangeran iblis saja kesakitan terkena percikan apinya, bagaimana dengan makhluk sekecil itu? Pekerjaan yang sangat mudah bukan?

Kyuhyun menyeringai senang.

"Kau tidak boleh menyentuhnya!" teriak Sungmin saat melihat Kyuhyun bersiap melompat ke arah mereka. Sosok kecil dalam rengkuhan dua sayap putih indah milik Sungmin itu terlihat tenang dan begitu cantik saat mengamati ayahnya.

"Appa," panggilnya sambil melukiskan senyum yang mirip dengan senyum Sungmin.

Kyuhyun menggeram, mengaum, dan berteriak di waktu bersamaan. Adaptasinya perlahan muncul namun jiwa iblisnya tetap menguasai.

"Musnahkan dia Beelzebub!"

"Berani menyentuhnya, kau akan melihatku mati!"

"Beelzebub!"

"Aku serius Kyuhyun!"

Suara Sungmin dan suara di dalam kepalanya terus bersahutan membuat sang iblis menggeram marah sebelum melompat cepat meraih paksa sosok kecil itu dari rengkuhan Sungmin. Jeritan Sungmin terdengar berusaha menghentikan Kyuhyun. Namun, dengan kejamnya sang iblis mengibas Sungmin dengan sayap besarnya.

"Diam di situ!"

Situasi mendadak berantakan. Desau-desau angin bermunculan seolah bersiap membuat badai di tengah lingkaran sihir yang para makhluk itu buat. Kangin menatap tajam Kyuhyun, demi apa dia melihat sendiri bagaimana Kyuhyun yang berjanji akan menjaga Sungmin justru mengibas Sungmin sekeras itu.

"Tenangkan dirimu, Kyuhyun tidak tahu apa-apa," ucap Leeteuk berusaha melemaskan kepalan tangan pasangannya.

Hankyung dan Heechul seolah kehilangan mulutnya, mereka tidak tahu harus berkata apa karena bagaimanapun putra mereka berada di posisi yang sulit sekaligus salah.

"Makhluk kecil sepertimu adalah pekerjaan mudah untukku!" tawa Kyuhyun menggelegar saat sosok kecil yang tak lain adalah anaknya sendiri tengah berada dalam cengkraman kuku-kuku panjangnya.

Tidak tampak raut ketakutan sedikitpun di wajah cantik sosok kecil itu. Yang ada hanya tatapan kagum dari anak untuk ayahnya.

"Kau menantangku, HAH!"

"Kyuhyun, kau tidak mungkin melakukan itu. Dia anak kita, Kyu," suara Sungmin terdengar membujuk namun sang iblis menyahuti hal itu dengan geraman marah. Kuku-kuku panjangnya semakin merapat seiring dengan jeritan Sungmin, mereka bisa melihat dengan jelas jika tangan iblis Kyuhyun berusaha meremukkan sosok yang bahkan masih melempar tatapan penuh kasih sayang untuk sang ayah.

"Pangeran Beelzebub, tunggu sebentar!" suara Donghae terdengar.

Geraman marah kembali terdengar, sang iblis merasa terganggu. Tanduknya mengarah pada Donghae bersiap menyemburkan percikan api.

"Tidak, tunggu sebentar. Dengarkan aku."

"Kau menggangguku! Katakan apa maumu!"

Donghae meneguk ludahnya, menatap Eunhyuk dan Yoochun bergantian kemudian beralih menatap mata gelap sang iblis.

"Lepaskan anak itu. Aku siap menggantikannya."

"Lee Donghae jangan bercanda!" teriak Yoochun kemudian berjalan cepat menarik tubuh putranya menjauh dari iblis Beelzebub.

PLAK! PLAK!

"Bahkan aku hanya memiliki kau dan ibumu! Kenapa kau tidak pernah mengerti jika appa tidak ingin kehilanganmu!"

Tamparan yang dilakukan manusia berbeda dengan tamparan yang dilakukan oleh tangan iblis. Sakitnya berpuluh-puluh kali lipat dan Donghae bisa merasakan bagaimana sakitnya itu, jika dihiperbolis, tamparan yang dilakukan sang ayah serasa merontokkan semua giginya.

"Drama kecil yang mengganggu! Tidak penting!" cemooh Kyuhyun.

"Bukan drama. Tahu apa kau soal kasih sayang, iblis laknat!" kecam Eunhyuk sambil menuding wajah Kyuhyun dengan berani.

"Kau pengecut! Bahkan kau ingin memusnahkan makhluk sekecil itu? Dia bukan tandinganmu, lepaskan dia dan lawan aku!"

Geraman tertahan keluar dari Kyuhyun. Sang iblis mengerti jika makhluk-makhluk ini berusaha menahan niatnya.

"Aku juga!" kali ini terdengar suara Ryeowook walaupun getir ketakutan terdengar jelas di sana.

Siwon dan Kibum langsung mendelik kaget. Itu bukan Kyuhyun yang mereka kenal, kenapa dua putra mereka berani sekali menantang seperti itu?

"Jangan bercanda! Mundur!" teriak Siwon dengan emosi.

Tawa Kyuhyun mengalun keras. Mengejek para makhluk yang lagi-lagi tak penting untuknya.

"Kalian hanya membuang-buang waktuku."

"Kyuhyun, tidak~ jangan lakukan itu," suara Sungmin masih terdengar memohon.

"Aku akan melakukannya di depan matamu!" sahut Kyuhyun dengan kejam.

"Dan aku juga akan menunjukkan jika appa tidak akan pernah bisa melakukan itu di depan mata siapapun, termasuk eommaku!"

Mata sang iblis terbelalak lebar. Waktu mendadak terhenti, berputar haluan seiring dengan desau dan desah angin bercampur suara desingan di dalam ruangan penuh sihir itu. Sosok kecil dalam balutan sinar abu-abu itu bergerak gesit melepaskan diri dari Kyuhyun, sayap kecilnya terkepak dengan cepat mengikuti pusaran angin di dalam lingkaran sihir.

Kyuhyun, Sungmin, dan yang lain mengamati hal itu dengan pandangan takjub. Perlahan sosok mungil itu berhenti di tengah-tengah pusat lingkaran sihir. Sinar abu-abu yang semula hanya membalut sebagian tubuhnya perlahan membumbung tinggi ke langit-langit ruangan.

BAM!

Benda-benda di kamar Sungmin yang semula hanya bergetar kini berjatuhan dan bergeser dari posisi awal.

Hankyung dan Heechul serta Kangin dan Leeteuk menatap tak percaya saat lingkaran sihir mereka dibubarkan makhluk kecil abu-abu itu. Bahkan mulut Siwon dan Yoochun sudah menganga lebar menunjukkan ketidakpercayaannya. Yang lainpun tak bisa mengekspresikan keterkejutan mereka.

Sungmin mengerjabkan matanya saat sinar abu-abu itu berjalan memutari tubuhnya kemudian dengan berani memutari raga iblis Kyuhyun sebelum kembali ke tengah-tengah mereka. Cahaya abu-abu yang semula membumbung tinggi itu turun perlahan, menampakkan satu sosok kecil yang bersinar dengan sangat terang. Hidung dan matanya masih sama dengan Sungmin, kening dan bibirnya juga masih sama dengan Kyuhyun. Hanya saja, rambut yang semula tidak sama dengan keduanya berubah sama. Rambut khas laki-laki.

"Aku Devangel. Putra Beelzebub—Kyuhyun dan Angel—Sungmin," bahkan suara imut bayi perempuannya berganti menjadi lebih berat.

Apa yang terjadi?

.

~(*o*)~

.

Sang juru penengah muncul dengan cahaya bening di sekitar tubuhnya. Bibirnya melukiskan senyum lebar menunjukkan rona kebahagiaan.

Kyuhyun masih berada di sana, terpana akan sosok putra kecilnya. Perlahan raganya kembali dalam sosok manusia. Matanya perlahan kembali menemukan sinarnya, sayap hitam besar itu kembali mengatup sebelum tertelan oleh punggungnya, kuku panjangnya yang berwarna hitam juga perlahan memendek sebelum berganti menjadi kuku rapi khas manusia, tanduk di kepalanya perlahan tenggelam diikuti warna kulitnya yang perlahan memutih hingga kembali menunjukkan warna andalan kulitnya—putih pucat.

Demikian pula dengan Sungmin, sayapnya perlahan mengecil sebelum hilang seolah tertelan punggungnya, mahkota khas pangeran klan angel di kepalanya juga menghilang, hanya menunjukkan raga manusia seorang Lee-Choi Sungmin.

"Pangeran Devangel yang terhormat," sapa Shindong dengan nada gembiranya mengabaikan jika sosok-sosok yang berada di sekitarnya tengah kebingungan menanyakan situasi yang tengah terjadi.

Makhluk kecil bernama Devangel itu perlahan turun menapaki lantai, tubuhnya sudah berbalut atribut putra mahkota perpaduan angel dan devil. Sayap kecil abu-abu di punggungnya merupakan perpaduan warna hitam dan putih. Mata bulatnya bersinar cerah namun sinar kemerahan milik sang ayah juga berada di sana. Tanduk kecil di kepalanya terlihat indah dengan paduan mahkota berkilau yang mengelilingi kepalanya. Rambutnya halus seperti Sungmin namun brunette seperti rambut ayahnya. Perpaduan yang sempurna.

Heechul dan Leeteuk terpana menatap ketampanan, kecantikan, keindahan, dan kesempurnaan cucu kecil mereka. Putra mahkota klan baru itu terlihat menatap lurus pada mata Kyuhyun dan Kyuhyun pun terlihat sulit mengalihkan perhatian dari putranya sendiri.

"Bagaimana bisa dia?" tanya Siwon, kalimatnya yang tak berlanjut seolah dilukiskan lewat matanya yang membulat shock.

Shindong kembali mengukir senyum, kali ini sedikit mengejek.

"Bagaimana rasanya dihantui rasa takut dan kekhawatran berlebih, Beel?" tak menanggapi pertanyaan Siwon, Shindong justru melempar pertanyaannya pada Kyuhyun yang kini beralih menatap sang Arbiter.

"Maksudmu?" suara Kyuhyun yang terdengar namun itu mewakili pertanyaan semua makhluk yang berada di sana.

"Aku yakin kau mendengar pertanyaanku."

"Dan aku bertanya apa maksudmu bicara seperti itu!" sahut Kyuhyun sambil melayangkan tatapan nyalang ketika melihat senyum setengah mengejek milik Shindong tertuju padanya.

Sang pembawa berita hanya melukisakan senyum tipis kemudian beralih menatap Sungmin yang tengah menatapnya.

"Angel, bagaimana rasanya dihantui rasa takut dan khawatir berlebih?"

Sungmin menggeleng kecil.

"Tidak nyaman sama sekali," sahutnya dengan lembut.

Kali ini Shindong mengurai tawa pelan. Sejurus kemudian matanya tertuju pada pangeran kecil bernama Devangel itu.

"Putra kalian memang ditakdirkan sebagai putra mahkota. Jadi, sudah jelas jika lagi-lagi takdir yang Deity tentukan untuk kalian hanyalah sebuah tes."

Kyuhyun berdecak tak suka sementara Sungmin hanya bisa menghela udara lega lewat mulut.

"Jika keturunan mereka memang ditakdirkan sebagai putra mahkota, jelaslah jika ia laki-laki. Yang menjadi pertanyaanku, makhluk kecil cantik tadi siapa? Wajah mereka tidak dapat dibedakan, hanya garis wajah dan panjang rambutnya saja yang menjadi perbedaannya," tanya Heechul sambil mengamati penuh selidik pada sosok kecil yang tak lain adalah cucunya sendiri.

"Sosok yang kau bilang makhluk kecil cantik tadi memang Devangel, putra mahkota klan devangel. Mereka tidak berbeda karena mereka memang satu. Jika Pangeran Devangel memang lahir berdasar takdir, sosok kecil cantik tadi lahir karena ketakutan Beelzebub dan Angel."

"Aku mengerti maksudmu, hanya saja bisakah hal seperti itu terjadi?" kali ini Leeteuk yang melontarkan pertanyaan.

"Tentu. Kau bisa melihat langsung dan semuanya jelas di depanmu. Mereka sama, walau ada sedikit perbedaan tapi mereka satu. Pangeran Devangel."

"Jadi? Dia memiliki dua sosok dalam satu raga?" tebak Yoochun langsung mendapat aplause dari Shindong.

"Walaupun kau dan ratumu sama-sama mengesalkan, tapi aku mengakui jika kau memang jenius."

'Sial!' inner Heechul mengumpat marah dan inner sang Arbiter membalas itu dengan senyum tenang.

"Apa.. ini akan baik-baik saja?" tanya Sungmin ragu, tersirat jelas nada khawatir di sana.

"Tentu. Tidak ada masalah. Sudah kukatakan putra mahkota jelas seorang laki-laki, sosok cantik perempuannya adalah bagian dari ketakutan kalian."

"Kami sudah tak khawatir dan tidak ketakutan, apakah sosok perempuannya akan hilang?" kali ini Kyuhyun yang bertanya.

"Tentu saja tidak. Itu bagian dari dirinya. Karena itu kalian harus berhenti ragu-ragu, ketakutan, khawatir berlebih, kalian itu calon raja dan ratu. Mana boleh seperti itu? Mengerti istilah tegas tidak?"

Kyuhyun mengerutkan keningnya dengan gusar, apa-apaan Arbiter tambun satu ini? Sok mengajarinya, eh?

"Kalian tenang saja, sosok cantik tadi muncul jika Pangeran Devangel memang menginginkannya untuk muncul. Dan hentikan ketakutan serta kekhawatiran berlebih kalian itu, bagaimapun keturunan kalian laki-laki, jika kalian tetap bersikap seperti itu putra kalian tidak ada bedanya dengan anak perempuan manusia yang harus dijaga ekstra ketat. Dia refleks berubah menjadi wanita saat kalian bersikap terlalu takut dan khawatir."

Sungmin menatap putranya, kecil namun terlihat sangat kuat. Mata bulat besarnya menunjukkan kilat ketegasan membuat Sungmin semakin yakin jika putranya adalah sosok laki-laki yang pemberani.

"Dev-angel," panggil Sungmin dengan nada ragu.

Sosok kecil yang merasa dipanggil langsung menolehkan kepalanya, eye smile lucu khas Sungmin terlukis di wajah manis putra kecilnya, dua gigi susu besarnya terekspose dengan lucunya menambah kesan manis di sana.

"Eomma."

Perasaan bahagia dan lega yang tak terkira mulai memenuhi dada Sungmin. Pangeran klan angel yang sebentar lagi akan menjabat sebagai ratu klan devangel itu perlahan melangkahkan kakinya untuk berdiri di hadapan sang putra mahkota kemudian berlutut untuk menyamakan tinggi mereka. Lengannya sedikit gemetar saat ujung jarinya berhasil menyentuh kulit selembut sutra miliki putranya.

'Oh Tuhan, dia malaikat kecil yang sempurna untukku,' inner Sungmin berseru bahagia pada Tuhannya.

Antara percaya dan tak percaya Sungmin masih mengamati wajah putranya. Sosok kecil indah inikah yang lahir dari tangannya?

"Putraku," kali ini Sungmin bergumam pelan sambil membawa tubuh mungil itu dalam pelukannya dan pangeran kecil bernama Devangel itu langsung mengulurkan lengannya untuk membalas erat pelukan sosok yang sudah melahirkannya itu.

"Aku menyayangi eomma."

"Menyayangi appa juga," imbuhnya.

Kyuhyun tertegun di posisinya, antara ingat dan tak ingat Kyuhyun menatap tangannya sendiri, bukankah ia yang hampir membunuh sosok yang baru saja mengucapkan rasa sayang untuknya itu? Demi Tuhannya, Lucifer. Kyuhyun hanya mengenal kasih sayang yang sesungguhnya dari sosok Angel—Sungmin dan kini semuanya terasa semakin lengkap saat sosok kecil putranya juga memberikan itu untuknya.

"Appa tidak ingin memelukku?" suara makhluk kecil itu menghentak Kyuhyun dari kegiatannya. Alih-alih bergegas menghampiri putranya, Kyuhyun masih berdiri dengan tangan terkepal. Lagi-lagi ia diserang kekhawatiran—khawatir jika ia mendekat, adaptasinya menghilang dan sang iblis menguasai untuk kembali melenyapkan putranya.

"Ck, tidak akan Beel!" suara Shindong terdengar sedikit jengkel. Ia mengerti dengan apa yang mengganggu Kyuhyun saat ini.

Dengan ragu Kyuhyun melangkah untuk menghampiri putranya, melihat itu Sungmin pun melepaskan rengkuhannya kemudian beralih menatap Kyuhyun dengan senyum meyakinkan yang terlukis di bibir shape-Mnya.

Tak ingin menunjukkan gemetar di tangannya, Kyuhyun langsung bergerak menangkap tubuh kecil itu, bergerak dengan sangat kasar seolah menguji ketakutan putranya, tapi sosok kecil bernama Devangel itu justru mengurai tawa kecil sebelum melompat ke dalam gendongan sang ayah.

"Appa takut padaku? Kenapa appa takut sekali menyentuhku?" protesan dengan nada merajuk itu membuat Kyuhyun melukiskan senyum lebar, protesan ini seperti wujud dari respon yang selalu bayi kecil mereka tunjukkan saat Kyuhyun menyentuh perut Sungmin. Ya, bayi kecil mereka yang tangguh benar-benar sudah terlahir.

Tanpa sadar tawa Kyuhyun terurai pelan, tubuh kecil Devangel terayun tinggi saat Kyuhyun melempar tubuh itu melewati tinggi tubuhnya kemudian memeluknya dengan erat. Gelak tawa geli khas anak kecil terdengar dari bibir kecil sang putra mahkota.

Hankyung dan Heechul serta Kangin dan Leeteuk hanya bisa melukiskan senyum lega. Siwon dan Yoochun hanya bisa melempar pandangan sambil mengukir senyum kecil. Kibum dan dua putranya hanya bisa turut melukiskan senyum bahagia.

Sang juru penengah mulai berdiri dari posisinya, jubah beningnya bersinar lebih banyak seolah menunjukkan jika sosok itu bersiap untuk pergi.

"Senang bisa berada di antara kalian. Tugasku sudah selesai. Selamat untuk Beelzebub dan Angel, aku juga mengucapkan selamat datang untuk Devangel. Dan yang tak kalah penting aku juga mengucapkan selamat untuk terbentuknya klan devangel. Kalian telah melewati tes yang panjang dan rumit, aku yakin kalian akan menjadi raja dan ratu yang hebat. Pangeran kecil, kau juga harus menjadi pangeran yang hebat!" ucapan panjang Shindong mau tak mau memunculkan senyum haru.

Walaupun Arbiter itu mereka cap sebagai sosok menyebalkan, tetap saja jika berada di ujung perpisahan semacam ini akan terasa menyedihkan.

"Aku pergi."

Semua yang berada di sana hanya bisa menatap bagaimana cahaya bening itu perlahan menghilang dari ruangan.

Baiklah, sepertinya Yesung dan Donghae belum mendapat sorotan. Bagaimana dengan keduanya?

"Lee Donghae jika kau tak berniat menutup mulutmu aku tak tahu akan berapa banyak lalat yang masuk ke sana," suara Yesung terdengar datar. Tidak, bukannya ia tidak ikut senang. Sejak tadi namja bermata sipit itu sudah melukiskan senyum bahagia hanya saja saat melihat ekspresi aneh Donghae, senyum Yesung langsung lenyap seketika.

"A-ah?" Donghae mengatupkan bibirnya sambil menggaruk belakang kepalanya salah tingkah.

"Aku hanya terkejut. Hebat sekali hyung, baru lahir sudah bisa bicara," ucapnya sambil mengacungkan dua jempol pada sosok kecil Devangel.

Wajah sweatdrop berjamaah langsung terlukis di wajah para mahluk di dalam ruangan.

"Kau pikir dia bayi manusia! Menunggu 2 sampai 3 tahun baru bisa bicara! Itupun cadel sepertimu!" sentak Eunhyuk gusar.

"Eh, benar juga ya?" kikuk Donghae sambil mengukir cengirannya.

Yoochun hanya menggelengkan kepalanya.

"Itu hal yang wajar Hae. Kau tidak ingat jika kau sudah membuat tetangga heboh karena saat usiamu 2 tahun kau sudah bisa berbicara seperti anak 5 tahun."

"Eoh? Benarkah? Aku tidak ingat appa. Aku hanya ingat jika aku tampan sejak kecil."

PLETAK!

"Tidak penting tahu!" sembur Yesung.

Donghae mengelus kepalanya dengan gerakan dramatis, telunjuknya kembali terangkat saat satu pertanyaan penting yang ada di kepalanya belum mendapat jawaban.

"Kyuhyun dan Sungmin hyung belum menikah, bagaimana jika orang-orang berpikir-"

"Anak haram seperti kata manusia?" sela Heechul dengan nada malas.

Donghae mengangguk canggung.

"Tenang saja Lee Donghae, sihir bisa menutaskan semua masalah yang bersarang di kepala manusiamu itu," sahut sang ratu klan devil sambil mengibaskan tangannya.

"Aku dan Kibum tidak pernah menikah di dunia, tapi semua orang tahu jika kami sudah menikah," ucap Siwon.

"Apakah itu bagian dari sihir?"

"Tentu saja. Bukankah negara ini—Korea Selatan—tidak melegalkan pernikahan sesama namja dan itu artinya aku harus melakukan pernikahan di negara lain. Jika ada yang lebih mudah untuk apa dipersulit? Aku tidak ingin repot-repot menikah di dunia manusia yang penuh aturan."

"Apa appa juga melakukan itu?" Donghae melemparkan pertanyaan pada Yoochun.

"Tentu saja. Kau masih ingat 'kan jika ibumu itu laki-laki?"

Donghae bergumam kagum, ia juga sempat memikirkan ini, bahkan sesekali ia melamunkan hubungannya dengan Eunhyuk. Bagaimana mereka menikah nanti? Tapi jika ada solusi sehebat ini, masalah apapun pasti tuntas. Si manusia setengah devil samar-samar tertawa seperti seorang arkeolog yang berhasil menemukan barang peninggalan sejarah. Matanya berbinar-binar memikirkan apapun yang bisa ia lakukan jika ia memiliki sihir.

"Sihirmu tidak sekuat devil. Kau itu mahluk setengah-setengah. Jadi, kau harus memanfaatkan itu dengan baik, Hae! Appa tahu apa yang ada di kepalamu."

Senyum kikuk Donghae terlukis, innernya menggerutu sebal karena sang ayah bisa menebak jalan pikirannya.

"Baiklah, setelah ini kita memiliki sedikit pekerjaan. Para maid pasti bertanya-tanya tentang cucu kecilku yang tampan ini. Aku serahkan urusan itu padamu, Ilaniel—Siwon."

Siwon mengangguk khidmat mendengar perintah rajanya, Astrael—Kangin.

"Ya, soal yang Donghae katakakan, aku bisa menyerahkan urusan kecil seperti itu pada Azael—Yoochun," kali ini raja klan devil yang menyuarakan perintah halusnya.

Inner Kyuhyun melukiskan senyum puas. Baguslah, dengan begitu ia tak perlu turun tangan langsung untuk mengurus urusan mulut manusia. Ya, setelah melewati banyak jalan ini adalah jalannya untuk menikmati kebahagiaan bersama Sungmin dan putra kecil mereka, juga menikmati status barunya sebagai raja klan devangel.

Untuk kali ini Kyuhyun setuju dengan istilah yang pernah ia dengar dari manusia. Bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian.

.

~(*o*)~

.

Beberapa Tahun Kemudian..

"Dev! Dev!" suara bass yang mengalun keras itu terdengar memanggil berkali-kali.

"Dev! Kemana anak itu?"

Sosok dengan jubah abu-abu itu berjalan mengelilingi istananya, beberapa pasukan menahan diri untuk tak mengernyit ataupun menggerutu akan keributan yang sudah sering terjadi namun tetap mengganggu seperti ini.

"Zhoumi! Zhoumi! Di mana kau? Henry!"

Sesosok namja bermata sipit dengan kulit putih muncul dengan tergesa-gesa.

"Mana Zhoumi?"

"Zagan—Zhoumi pergi bersama Pangeran Devangel sejak tadi, Yang Mulia Raja."

"Selalu seperti itu!"

Kyuhyun menggeram kemudian berlalu sembari mengibas jubah abu-abunya dengan gusar. Hashmal—Henry hanya bisa menundukkan kepala, memberi hormat saat sang raja berlalu. Sejurus kemudian kepalanya terangkat, devangel dengan jubah beige itu mengingat kepergian calon mate-nya—Zhoumi dengan sang pangeran. Sang pangeran mengatakan hanya sebentar, tapi hingga saat ini belum kembali. Sambil menggeleng pelan, Henry bergumam.

"Tahu begitu tidak kuizinkan saja tadi."

Sungmin muncul dari dalam istana. Wajahnya langsung berubah masam saat melihat Kyuhyun sibuk dengan sifat overprotectnya.

"Kyu, berhenti bersikap seperti itu."

Mengabaikan omelan Sungmin—yang selalu membela putra semata wayangnya—Kyuhyun terus berjalan ke bagian belakang istana. Devangel Royal Fort juga perpaduan dari Angel Palace dan Devil Castle. Bagian depan dan belakang istana hanya menampakkan kegelapan dan pernak-pernik khas ruangan klan devil, bagian tengah istana yang luas bersinar terang dengan cahaya putih dan segala ornamen khas istana klan angel.

"Apa dia mengatakan sesuatu padamu sebelum pergi? Tidak 'kan?"

Sungmin hanya menatap punggung Kyuhyun yang semakin menghilang dari pandangannya, gerutuan terdengar seiring langkahnya. Sungmin yakin, bukan hanya Kyuhyun yang tengah menggerutu, putranya—Devangel juga pasti tengah bersungut kesal pada dua orang tuanya di sana—di manapun ia berada.

"Hahhh, ini sama dengan mengurus dua bayi besar," gumam Sungmin sambil menyusul langkah Kyuhyun sebelum raja klan devangel itu ikutan merajuk seperti putranya nanti.

.

.

.

Sementara itu.

Sesosok remaja tanggung tanggung berdiri dengan wajah jengkel di dalam sebuah bilik restroom. Tawa seorang namja di luar ruangan membuatnya rasa jengkelnya semakin mengenatal saja.

"Sandeul, aahahahaha, cepat keluar. Ahahahaa, jika kau tidak keluar sekarang ajushi akan pergi," tawa namja di luar bilik restroom masih terdengar seiring dengan ucapannya.

"Tidak mau, ayo kembali ke istana. Sekarang!"

Suara yang terdengar lembut nan lucu yang bercampur nada kesal itu membuat gelak tawa kembali terdengar.

"Lalu kau akan meninggalkan teman kencanmu di luar sana?"

"Bukan! Bukan teman kencanku, ajushi! Aku mendekatinya karena dia cukup dekat dengan Michael."

"ZHOUMI DI MANA KAU! BAWA PULANG ANAK NAKAL ITU!"

Namja yang tinggi yang tengah tertawa keras itu sontak menghentikan tawanya saat intonasi kemarahan sang raja terdengar di kepalanya. Ya, Pangeran Devangel alias Sandeul ini memang memiliki tingkat kenakalan overload. Sejak kecil ia suka menghilang dari istana tanpa berpamitan pada Kyuhyun. Dan itu sudah pasti membuat Kyuhyun marah bercampur takut dan khawatir. Akibatnya, di tengah-tengah kegiatannya di dunia manusia, Sandeul kerap kali berubah menjadi sosok cantik yang tersembunyi dalam dirinya.

"Hyaaahh! Aku tidak akan memaafkan appa kali ini!" teriak Sandeul dengan suara cantiknya.

Zhoumi yakin Sandeul tengah menjambak rambut panjangnya. Pangeran klan devangel itu pasti malu setengah mati. Bayangkan saja, ia berubah menjadi sosok yang sangat cantik membuat yeoja yang tengah makan malam bersamanya langsung terbelak kemudian menjerit shock sebelum pingsan. Dan tugas Zhoumi di sini adalah menyihir yeoja itu agar melupakan apa yang sudah terjadi.

Bukannya tidak memberi nasihat pada Sandeul, Zhoumi terlalu sering melakukan itu hingga bosan. Padahal meminta izin Kyuhyun dan Sungmin bukanlah hal sulit, dasarnya Sandeul suka menghilang—seperti Kyuhyun—jadinya dia seperti itu.

"Sudahlah, jangan merajuk seperti gadis. Ayo keluar dan kembali ke istana sebelum Yang Mulia Raja marah besar padaku."

.

.

.

"Aku tidak suka jika appa seperti itu!" Sandeul berjalan mondar-mandir sambil berkacak pinggang. Bibirnya terus melontarkan protes tak suka karena secara tak langsung Kyuhyun selalu membuatnya berubah menjadi perempuan di saat-saat penting.

"Appa juga tidak suka jika kau bersikap seperti anak ayam kehilangan induknya," sahut Kyuhyun dengan tenang.

Sungmin yang kesal mendengar perumpamaan yang Kyuhyun buat langsung melayangkan cubitan kecil di pinggang mate-nya.

"Tapi appa tidak seharusnya begitu. Aku malu! Hyorin langsung pingsan setelah melihat perubahanku."

"Itu bagus. Wanita yang baik tidak boleh dekat dengan pangeran yang sering menghilang sepertimu."

Devangel—Sandeul berhenti di depan Kyuhyun, berdiri dengan wajah malas, tangannya terangkat menirukan gaya Siwon saat menjelaskan sesuatu.

"Ayolah appa, aku tidak mendekatinya. Aku juga tidak suka menghilang. Tadi aku mengunjungi Leeteuk halmeoni di palace, sedikit bermain dengan Heechul halmeoni di kastil, dan karena aku rindu dengan Kibum halmeoni aku juga mengunjuginya sekalian bertemu dengan Siwon harabeoji. Lalu mengunjungi Eunhyuk ajjuma di rumah Junsu halmeoni. Lalu~"

Sungmin mendengarkan penjelasan Sandeul dengan penuh perhatian sementara Kyuhyun hanya menaikkan sebelah alisnya, ia tahu jika Sandeul tengah berbohong.

"Lalu, benarkah semua itu Zhou?"

"Tidak, Yang Mulia Raja," sahut Zhoumi.

"Yah ajushi!"

Zhoumi hanya menundukkan kepalanya, tidak berani membohongi Kyuhyun namun ia juga tak ingin menatap Sandeul yang sudah pasti melayangkan tatapan marah padanya. Namja berjubah beige—abu-abu kekuningan— itu memang sangat dekat dengan Sandeul, ke manapun Sandeul pergi dia yang seharusnya menjadi tangan kanan Kyuhyun dan Sungmin sebagai raja klan devangel justru disibukkan dengan urusan menemani putra mahkota nakal klan devangel.

"Saya hanya mengatakan sebuah kebenaran, Pangeran Devangel," ucap Zhoumi dengan sopan.

Sandeul mendengus gusar, jika Zhoumi bersikap seperti itu, artinya namja tinggi kurus itu berpihak pada sang raja.

"Sandeullie, eomma tahu kau memang lebih senang bermain di bumi, tapi bisakah kau tidak membuat appa dan eomma khawatir? Kau bisa meminta izin sebelum pergi," ucap Sungmin dengan lembut.

'Oh eomma, kenapa kau diciptakan begitu lembut?' inner Sandeul berseru memuji Sungmin.

"Karena itu kau harus bersikap lembut seperti eommamu, jika tidak seperti itu sampai kapanpun Michael tidak akan melihatmu," celetuk Kyuhyun membuat Sandeul langsung melayangkan tatapan perang pada sang ayah.

Kyuhyun menyilangkan kakinya, lengannya terulur merangkul bahu Sungmin, dan wajahnya melukiskan ekspresi tenang seolah mengabaikan tatapan tajam putranya. Sungmin yang tahu jika Kyuhyun tengah menggoda putranya hanya bisa tersenyum kecil. Sementara Zhoumi menahan diri untuk tertawa, kadang ia memikirkan bagaimana lucunya jika Sandeul berubah menjadi wanita di depan Michael—sosok yang Sandeul impikan untuk menjadi mate-nya.

Sambil mendengus—menirukan gaya Eunhyuk saat marah—Sandeul memutar tubuhnya. Wajahnya melukiskan ekspresi penuh tekad seperti saat Ryeowook menyerukan kesetiannya untuk selalu menjaga Sungmin.

"Aku bersumpah akan membuat Michael sok tampan itu bertekuk lutut di kakiku!" teriak Sandeul kemudian mengibaskan jubah abu-abunya sambil melangkah gusar meninggalkan kedua orang tuanya. Zhoumi turut undur diri, menyusul sang putra mahkota.

Saat dirinya hanya berdua dengan Sungmin, Kyuhyun langsung meledakkan tawanya. Ia sangat senang menggoda Sandeul yang kekanakan dan nakal itu.

"Kyu, berhenti menggoda Sandeul seperti itu. Kau juga harus meminta Michael untuk berhenti bersikap dingin pada Sandeul. Michael begitu karena kau yang meminta 'kan?" ucap Sungmin tak tega pada putranya.

Kyuhyun terus tertawa sambil menggelengkan kepalanya.

"Tidak, anak nakal seperti Sandeul harus diberi pelajaran. Lagipula aku ingin melihat usahanya untuk mendapatkan Michael."

Sungmin hanya berdecak, tujuan Kyuhyun memang bagus. Sandeul memang harus dididik dengan tegas agar tidak bersikap seenaknya.

.

~(*o*)~

.

Michael adalah putra dari Yesung dan Ryeowook. Nama manusia yang Heechul buat untuk cucu keduanya adalah Kim Baro. Namja yang lebih tinggi dari Sandeul itu memiliki mata sipit sang ayah namun garis rahangnya terlihat tegas seperti milik Ryeowook si feminim telat mikir itu, kulitnya putih seperti kulit Yesung dan warna rambutnya kecoklatan seperti rambut Ryeowook.

Saat ini Sandeul tengah mengadakan rapat tertutup bersama para pasukan yang seusia dengannya. Jinyeong—putra Donghae dan Eunhyuk, tubuhnya lebih kecil dari Sandeul, rambutnya halus seperti rambut Donghae dan matanya sedikit sipit seperti Eunhyuk, memiliki sifat kekanakan seperti Donghae tapi cepat marah seperti Eunhyuk. Selanjutnya, ada Yoogeun—putra Minho dan Taemin, wajahnya imut seperti Taemin tapi tubuhnya kekar seperti sang ayah, memiliki sifat tenang namun sedikit narsis. Terakhir ada Changmin—putra Yunho dan Jaejoong, tubuhnya paling menjulang di antara mereka semua, paling suka makan, paling suka membuat keributan, dan paling berantakan di antara yang lain.

"Aku tidak mau tahu, mulai besok kalian harus mengikuti kemanapun Baro pergi. Mengerti?"

Jinyeong dan Yoogeun mengangguk patuh, demikian pula dengan Changmin. Namun, Sandeul tidak yakin jika Changmin mendengarkan instruksinya sejak tadi. Ia bisa mendengar jelas jika bunyi kraus-kraus ala keripik ubi di kantin sekolah mereka tak henti keluar dari mulut Changmin.

"Metatron—Changmin bodoh!"

BRUSHHH!

Keripik yang di makan Changmin langsung menyembur keluar saat Sandeul dengan kejam menepuk keras punggungnya. Tak ayal semburan maut Changmin mengenai Jinyeong yang berada di hadapannya. Sosok paling kecil di antara mereka itu terlihat mengepalkan tangan dengan hidung kembang kempis seolah menunjukkan jika ia akan segera membuat Changmin babak belur jika devangel super tinggi itu tak segera melarikan diri.

"Ampuuuunnn!" Changmin langsung mengepakkan sayapnya untuk kabur sejauh mungkin. Jangan karena badannnya kecil kemudian harus diremehkan, tenaga Jinyeong tak kalah hebat darinya.

"HYAAAAA! Dasar tukang makan! Ke mari kau tiang listrik! Perut karet!" umpatan emosi itu terdengar menjauh sat dua devangel muda itu saling mengejar di luar ruangan Sandeul.

"Oh sial! Aku menyesal membawa Changmin dalam rapat kita. Dia selalu membuat semuanya buruk! Dari mana sih dia mendapatkan keripik ubi?" gerutu Sandeul sambil mencomot keripik ubi milik Changmin.

"Tentu saja membeli di sekolah. Dia menyembunyikan ini dari Jaejoong ajjuma. Hmm, di antara mereka berdua, hanya aku yang paling tampan dan tidak gila, huh dasar mahkluk aneh," ujar Yoogeun sambil mengusap rambut jamurnya.

"Dan di antara kalian bertiga, hanya aku yang paling tidak aneh," sahut Sandeul membanggakan diri. Terkadang ia jengah dengan sikap narsis Gomory—Yoogeun. Jika sang putra mahkota sudah mengeluarkan jurus narsis andalannya, Yoogeun hanya bisa menyumpal mulut tanpa berani membantah.

"Ah tentu saja," kata Yoogeun sambil melukiskan seyum kikuk, jika Metatron—Changmin dan Belial—Jinyeong tahan dengan sikap narsisnya, Devangel—Sandeul memiliki tingkat sensitif tinggi pada kenarsisan putra Minho dan Taemin itu.

"Kau susul mereka berdua sana. Aku harus melakukan sesuatu."

Yoogeun hanya mengangguk patuh.

"Tapi aku pikir Michael menyukai Siren!" celetuk Yoogeun sebelum berlalu dengan terbirit-birit.

"APA KAU BILANG! Peri sok cantik itu tidak akan menang denganku! Kembali kau Gomory sialan!" teriak Sandeul sambil mengepakkan sayap abu-abu besarnya dengan emosi.

'Tidak mungkin Baro sok tampan itu menyukai peri sok cantik!' inner positif Sandeul berseru tak terima.

'Tapi mereka sama-sama sok untukmu, satu sok tampan satunya lagi sok cantik. Sama-sama sok, bukankah mereka cocok!' ejek inner negatif Sandeul sambil memeletkan lidah.

"APA! TIDAK! AKU TIDAK AKAN MEMBIARKAN MEREKA BERSATU!" teriak Sandeul sendiri. Emosinya bergolak saat satu nama itu melintas di kepalanya. Siren—Bora adalah putri Dryad—Dasom dan seorang pria—manusia—bernama Kim Kwangsoo. Dan berita menyebalkannya, sosok bermarga manusia Kim itu memang sangat dekat dengan Baro dan satu lagi, teman-teman satu sekolahnya sering memasangkan nama Baro dan Bora yang dianggap unik karena hampir sama.

"Jangan-jangan Michael—Baro lebih tertarik pada perempuan daripada laki-laki manis. Bisa saja 'kan?"

Kalimat yang pernah dilontarkan Jinyeong melintas di kepala Sandeul.

"Huh. Sekalipun dia menyukai perempuan, dia harus menyukai Cannie, bukan Siren! Aku jauh lebih cantik asal Baro sok tampan itu tahu!"

.

~(*o*)~

.

Eunhyuk tengah sibuk dengan pekerjaan rumah saat Kyuhyun dan Sungmin berkunjung ke rumah mereka. Rumah Junsu lebih tepatnya, Donghae sebagai anak tunggal memilih untuk tinggal di rumah bersama sang ibu. Sejak dulu mereka hanya berdua, mereka paham jika Yoochun memiliki tugas yang tak bisa dilalaikan dan beruntungnya Eunhyuk menerima hal itu dengan senang hati. Tinggal di bumi adalah hal yang sangat menyenangkan baginya.

"Kalian mengobrolah, ajjuma akan kembali ke dalam, sedang tidak enak badan," pamit Junsu setelah menemui Kyuhyun dan Sungmin untuk sedikit mengobrol.

"Aku lebih sering melihat Belial—Jinyeong di royal fort, kalian benar-benar sibuk di dunia manusia. Menyebalkan sekali! Yesung hyung juga begitu, kalian aneh," ucap Kyuhyun sambil menyamankan diri di sofa rumah keluarga Lee.

"Jinyeong memang lebih suka di sana, teman-temannya berada di sana. Jika di sini ia hanya bermain bersama Hyukkie dan untuk itupun dia harus menunggu Hyukkie selesai dengan pekerjaan rumah. Jinyeong akan mengeluh bosan dan pergi tidur."

Kyuhyun dan Sungmin tersenyum kecil mengingat putra pasangan Lee-Choi ini. Tubuhnya yang memang paling kecil di antara Changmin, Sandeul, dan Yoogeun itu kerap kali menjadi objek kejahilan teman-temannya.

"Dan mengenai Yesung hyung, dia berjanji akan ke mari dan kau jangan pura-pura bodoh. Kau menyerahkan semua tugas padanya. Semua orang menanyakan kau yang berlibur terlalu lama, dalam satu tahun kau hanya datang maksimal lima kali ke kantor. Apa berada di royal fort lebih menyenangkan?" tanya Donghae.

"Tentu. Di sana aku bisa berdua dengan Sungmin tanpa gangguan siapapun."

"Termasuk Sandeul?" Eunhyuk bertanya sambil menghidangkan jus stroberi untuk Sungmin dan coklat dingin untuk Kyuhyun.

"Ya, anak itu berhenti mengganggu kami setelah memiliki kesibukan. Oh, terimakasih Hyuk. Rasanya sangat lama aku tidak meminum minuman manusia," ucap Kyuhyun kemudian meneguk coklat dinginnya.

"Kesibukan?" tanya Donghae tak mengerti.

"Dia sedang sibuk mengejar, Michael."

Tawa Donghae dan Eunhyuk langsung menyambut jawaban Kyuhyun. Ya, mereka tahu jika Kyuhyun adalah dalang di balik acara pengejaran Devangel—Sandeul untuk mendapatkan cinta Michael—Baro.

"Ahahaha, bahkan dalam status sosial manusia, Sandeul menyukai sepupunya sendiri."

Kyuhyun hanya mengedikkan bahu.

"Apa peduliku? Kita tidak mengenal urusan semacam itu. Lagipula marga Yesung hyung Kim, mana tahu manusia jika Bernael kakakku? Dia sok sekali menghina margaku jelek padahal memang mukanya yang tidak cocok menyandang marga Cho."

"Jadi kau merasa sangat pantas menyandang marga Cho?" tanya Sungmin dengan nada tak suka. Ia memang tidak suka dengan sikap terlalu membanggakan diri.

"Tentu Ming, bukankah marga Cho sangat cocok dengan namja setampan diriku?"

"Aku yakin kau bicara seperti itu karena kau sering menguping pembicaraan Sandeul dan Yoogeun."

Tawa keras Donghae kembali terdengar. Ia kenal betul siapa Yoogeun, Jinyeong sering menceritakan pada Eunhyuk jika putra Minho dan Taemin itu memang memilki tingkat kenarsisan overlimit.

"Bagaimana dengan Changmin?"

Obrolan ringan terus mengalir, pembicaraan mereka tidak jauh dari tingkah pola putra-putra mereka yang sedang dalam masa nakal-nakalnya. Selang beberapa jam Yesung muncul bersama Ryeowook dan Michael yang masih menggunakan seragam sekolahnya. Kyuhyun berpikir tentang Sandeul, putranya juga pasti sudah pulang sekolah. Akan menghilang ke mana lagi anak itu?

"Presiden Direktur kita yang sangat sibuk," suara Kyuhyun terdengar mengejek saat melihat Yesung muncul dengan senyum tipis andalannya.

"Dasar raja menyebalkan! Bantu aku sedikit, apa ruginya? Kau lebih senang berduaan dengan Sungmin," sahut Yesung meninju main-main bahu adiknya.

"Dan hai Kim Ryeowook yang masih sering lambat berpikir."

Ryeowook hanya memasang tampang sweatdrop saat mendengar sapaan tidak sopan Kyuhyun.

"Hai juga, raja bermulut tidak sopan," balasnya ketus.

"Ajushi annyeong, ajjuma annyeong~" sapa Baro sambil membungkukkan tubuhnya.

Sungmin hanya menganggukkan kepala sambil melukiskan senyum kecil saat membalas sapaan Baro, berbeda dengan Kyuhyun yang melambaikan tangannya mengisyaratkan Baro untuk duduk di single sofa yang ada di sebelahnya.

"Bagaimana hari ini?" tanya Kyuhyun.

Baro menggaruk belakang kepalanya yang tidak gatal menunjukkan gestur salah tingkah.

"Aku tidak tega pada Sandeullie, dia terlihat marah dan sedih saat aku berdekatan dengan Bora padahal kami sudah bekerja sama untuk itu. Aku tidak menyimpan rasa suka sedikitpun pada Bora-"

"Ya, aku sudah tahu kau tak perlu menjelaskannya," sela Kyuhyun. Baro hanya menganggukkan kepalanya. Sebenarnya ada satu hal yang masih mengganjal untuknya.

"Katakan," suruh Kyuhyun saat membaca apa yang ada di kepala Baro.

"Aku ingin jujur saja pada Sandeullie. Dia tidak terlihat manis saat marah dan memukuli kepala teman-temannya hanya karena gagal mengintipku dan Bora. Aku akan jujur jika aku hanya melakukan perintah ajushi. Lagipula aku tidak suka saat Im seonsaengnim—Yoona terlalu mendekatinya, aku juga tidak suka saat Jung seonsaengnim—Krystal berusaha mendekatiku, ditambah Kepala Sekolah Go yang sering memujinya karena Sandeullie sangat mirip dengan Yang Mulia Ratu."

Kyuhyun hanya tertawa kecil, bukan karena para peri yang masih ngotot mendekati bagian dari mereka, hanya saja sejak awal ia tahu jika Baro dan Sandeul memang saling menyukai.

"Aku setuju Kyunnie, kasihan Sandeul. Akhir-akhir ini dia susah diajak bicara karena sibuk mengatur rencana bersama teman-temannya, dan ya rencananya selalu gagal."

Tawa Yesung terdengar. Ia juga kerap kali mendengar Baro bercerita pada Ryeowook jika putranya sebenarnya sudah tak tahan harus pura-pura tak menyukai Sandeul.

"Aku akan membuatkan makanan kesukaan Baro. Kau suka gimbap 'kan keponakanku yang tampan?" tanya Eunhyuk sambil mengedipkan matanya. Baro hanya tersenyum kecil sambil mengangguk malu.

"Wooaahh? Gimbap? Aku juga suka gimbfffttt!"

Grasak-grusuk di luar rumah terdengar ribut.

"Dasar perut karet, tidak bisakah sekali saja kau tenang saat mendengar kata makanan?" omel Jinyeong, kakinya sedikit berjinjit saat harus menyumpal mulut Changmin dengan tangannya.

"Kau selalu merusak rencana jika sudah mendengar makanan, Metatron babo!" umpat Yoogeun tak tenang sama sekali.

Kyuhyun menajamkan pendengarannya kemudian tersenyum kecil.

"Seperti suara Jinyeong," gumam Donghae kemudian berjalan keluar rumah.

"Aish! Ayo cepat sembunyi! Ada yang datang!" pekik Jinyeong sambil menyeret tubuh teman-temannya ke samping rumah.

Jika Jinyeong dan Yoogeun masih sibuk berbisik untuk mengomeli Changmin yang justru sibuk membayangkan gimbap buatan Eunhyuk, Pangeran Devangel—Sandeul tengah sibuk dengan kekesalannya.

Jadi, selama ini Baro hanya berpura-pura menjauhinya? Berpura-pura tidak menyukainya harena perintah Kyuhyun? Si raja klan devangel itu? Ayahnya sendiri?

BRUAK!

Jinyeong dan Yoogeun langsung berjengit kaget, Changmin bahkan kehilangan imajinasinya. Mereka menatap horor tembok samping rumah Jinyeong yang sudah retak karena pukulan Sandeul.

"K-kau merusak rumah halmeoni," ucap Jinyeong terbata-bata.

"Hanya rumah! Apa kau mau tubumu yang menjadi gantinya!" balas Sandeul dengan galak. Putra dari Donghae dan Eunhyuk itu langsung menggeleng panik.

"Sandeul, kau marah ya? Kalau iya ayo ke dalam, temui Yang Mulia Raja dan marahi Baro."

"Ayo katamu? Aku mengerti maksudmu perut karet!" sembur Sandeul saat Changmin lagi-lagi melayangkan usaha untuk bisa mendapatkan gimbapnya.

"Ssstttt! Kita sedang bersembunyi, kenapa suaramu keras sekali?"

Tatapan kesal Sandeul beralih ada wajah imut Yoogeun.

"Apa kau lebih senang jika aku berteriak di dalam telingamu, heh?"

Ganti Yoogeun yang menggeleng shock. Apa bagusnya menjadi tampan dengan telinga tuli?

"Karena itu-"

"HYAH!"

"Huwaaaaa!" koor kaget dari para pemuda tanggung itu terdengar bersamaan. Sosok usil Donghae hanya bisa tertawa keras saat melihat tampang kaget Changmin, Jinyeong, Sandeul, dan Yoogeun.

"Ahahaha, kalian terkejut?"

"Tidak lucu appa," sungut Jinyeong sambil melangkah keluar dari persembunyiannya. Terkadang ia berpikir bagaimana bisa eommanya—Eunhyuk jatuh cinta pada namja kekanakan seperti ayahnya, bahkan Jinyeong merasa jika dirinya jauh lebih gentle.

"Ajushi, apa Hyukkie ajjuma sedang membuat gimbap untukku juga?" tanya Changmin dengan antusias. Di dalam matanya berputar-putar puluhan nasi gulung rumput laut khas Korea.

"Untuk semuanya, karena itu kalian harus masuk. Tumben sekali kalian bermain di samping rumah? Biasanya juga kejar-kejaran di dalam rumah," ucap Donghae pura-pura tak tahu jika para remaja tanggung itu tengah menjalankan misi yang diberikan oleh Pangeran Devangel—membuntuti dan mengawasi setiap gerak-gerik Michael.

"Ayo masuk!" tukas Changmin sambil menyeret tubuh dua rekannya tanpa berani melakukan itu pada Sandeul. Alih-alih berhasil menyeret yang ada nanti tubuhnya yang jadi gimbap.

Jinyeong yang memang tidak bisa menolak pesona masakan sang eomma langsung mengikuti si raja makan, begitupula dengan Yoogeun. Sandeul masih berdiri di posisinya, menatap punggung para partner in crime-nya dengan pandangan datar. Changmin, lagi-lagi Metatron menyebalkan itu yang merusak rencananya. Awas saja makhluk tinggi satu itu!

"Cannie~"

"SANDEUL! Ajushi tidak lihat ya jika aku ini laki-laki!" teriak Sandeul yang akhirnya mendapat penyaluran emosi. Donghae yang memang berniat menggoda hanya tertawa kecil kemudian merangkul bahu Sandeul, mengajak putra Kyuhyun dan Sungmin itu memasuki rumah minimalisnya.

"Aku tidak mau masuk, di dalam sana banyak makhluk-makhluk aneh yang menyebalkan!"

"Mulutmu ini benar-benar mulut Kyuhyun ya, seenaknya saja jika bicara," ucap Donghae sambil menyentil kening Sandeul. Ya, di antara para orang tua hanya Donghaelah yang bisa di ajak berteman. Appanya—Kyuhyun terlalu menyebalkan, ayah Changmin—Yunho terlalu menjaga image, ayah Yoogeun—Minho terlalu tenang, dan ayah Baro—Yesung terlalu sibuk.

"Aku tidak mau ajushi. Aku tidak ingin bertemu pembohong seperti mereka berdua," tukas Sandeul sambil memelankan langkahnya saat akan memasuki ruangan tempat para mahluk itu berkumpul.

"Kau tidak usah menatap mereka, tatap ajushi yang tampan ini saja."

"Wah, ada Cannie baby~"

"Sandeul," sahut Sandeul dengan nada jengkel. Apa-apaan tampang tak berdosa Kyuhyun itu? Jelas-jelas ia sudah membohonginya.

Kyuhyun hanya menggeleng-gelengkan kepalanya saat melihat tampang malas Sandeul ketika menatapnya.

"Kenapa kau selalu kesal pada appa?"

"Karena appa selalu menggodaku dan itu menyebalkan! Aku tidak suka. Appa tahu aku bisa memukul kepala siapapun jika aku sedang kesal," peringat Sandeul.

"Sandeul, di sini ada telur gulung!" seru Changmin dari dalam dapur.

"Telur gulung kepalamu! Kau yang akan kujadikan telur gulung setelah ini!"

Kyuhyun menyamankan rangkulannya di bahu Sungmin kemudian menirukan gaya Sungmin saat bicara pada Sandeul.

"Kau tidak boleh bersikap seperti itu, pangeran itu harus bisa bersikap bijaksana dan-"

"Jika rajanya saja tidak bijaksana bagaimana dengan pangerannya?" sahut Sandeul dengan tenang.

"YAH! Anak ini!"

Yang lain hanya bisa mengurai tawa. Pangeran Devangel itu memiliki fisik yang nyaris sama dengan Sungmin namun wataknya lebih dominan pada Kyuhyun walau sikap manja ala Sungmin sesekali muncul jika sang putra mahkota tengah menginginkan sesuatu.

"Mulutnya benar-benar mulut Kyuhyun," komentar Yesung membuat Sandeul tersenyum malu. Oh ayolah, itu calon mertuanya.

Calon mertua? Iya, karena Yesung adalah ayah dari Michael—Baro.

Eh tunggu! Baro? Bukankah itu nama devangel pembohong yang bersekongkol dengan Kyuhyun?

Senyum Sandeul langsung lenyap saat mengingat apa yang tak sengaja didengarnya tadi.

"Sandeullie semakin manis ya," kali ini suara Ryeowook yang terdengar memuji. Sandeul hanya membalas itu dengan senyuman anggun ala Sungmin namun saat matanya bertemu pandang dengan Baro lengkungan yang semula ke atas langsung membentuk lengkungan ke bawah.

"Sandeullie."

"Cukup Sandeul. Aku tak suka dipanggil semanis itu oleh pembohong," ketus Sandeul membuat Baro meneguk ludah gugup. Niatnya memulai pendekatan malah mendapat jawaban sesinis itu.

"Ah, rupanya ada yang sudah mendengar sesuatu, eh?" ucap Kyuhyun sengaja menyinggung Sandeul.

"Ya, aku mendengar keberadaan komplotan pembohong di rumah Donghae ajushi," sahut Sandeul membuat Kyuhyun tertawa cekikikan.

"Sandeullie, mungkin Baro ingin mengatakan sesuatu, kau harus mendengarkan dengan baik," suara Sungmin terdengar membujuk.

"Apa yang harus kudengarkan eomma. Aku sudah mendengar semuanya dengan jelas. Kalau dia memang menyukaiku, seharusnya dia tidak mengikuti kemauan appa, aish!" desis Sandeul kemudian berlalu dengan menghentakkan kaki ke dalam dapur. Lebih menyenangkan membuat kerusuhan bersama teman-temannya dibanding mendengarkan godaan Kyuhyun yang seolah tak pernah habis untuknya.

"Hei Baro, cepat susul sana. Jadi laki-laki itu harus gentle, jangan seperti appamu, ingin berkencan saja masih menjadikanku umpan."

"YAH BABO! Kau tidak perlu menceritakan bagian itu!" teriak Yesung sambil menunjukkan kepalan tangannya pada Donghae.

"Ahahaha, baiklah ajushi. Aku tahu appa memang payah!" ucap Baro kemudian berlalu menyusul Sandeul. Tidak akan sulit membujuk Sandeul, toh ia sudah belajar banyak dari Kyuhyun dan Sungmin tentang bagaimana cara menjinakkan Sandeul yang tengah dalam devil mode.

Yesung menatap datar punggung putranya kemudian menatap Donghae.

"Baru kali ini dia mengatakan aku payah dan itu karena kau bodoh!"

"Kau 'kan memang payah hyung," celetuk Ryeowook setuju.

"Bukan payah, Yesung hyung memiliki sedikit masalah dengan mengungkapkan perasaan. Tapi aku pikir itu bagian dari payah," ucap Sungmin dengan hati-hati walau ujungnya tetap serasa menusuk dada Yesung.

"Dan itu artinya, selain bodoh Bernael juga payah."

Kyuhyun tertawa puas mengabaikan wajah masam kakaknya. Yesung adalah kakak tertua yang sampai kapanpun akan menjadi bulan-bulanan para adiknya.

.

~(*o*)~

.

Saat ini mereka tengah berdua di dalam ruangan. Waktu seperti ini akan terasa membosankan bagi siapapun, tapi tidak bagi Kyuhyun. Menghabiskan waktu berdua dengan Sungmin adalah hal yang paling menyenangkan baginya.

"Kau pernah berpikir jika kita akan berakhir seperti ini?" tanya Sungmin yang tengah menyandarkan kepalanya di bahu Kyuhyun.

"Tidak, aku hanya berpikir jika semua hal sulit yang kita lalui terjadi karena kesalahanku."

"Kesalahanmu?" ulang Sungmin dengan intonasi bertanya. Tangannya tengah memainkan jari-jari Kyuhyun.

"Hm, menurutku mereka selalu menganggap perasanku terhadapmu adalah sebuah kesalahan besar."

"Jadi, awalnya eomma dan appa menentangmu?"

"Tentu, orang tuamu secara tidak langsung juga melakukan itu. Buktinya mereka menyembunyikanmu dariku. Tapi karena kau memang diciptakan untukku, aku tetap menemukanmu, di manapun kau berada."

Sungmin langsung mendongakkan kepalanya, menatap Kyuhyun yang sejak tadi memang tengah menatapnya. Senyum lembutnya terlukis saat senyum tampan juga terlukis di bibir Kyuhyun.

"Mereka selalu mengatakan jika kau buruk dalam hal bersikap romantis padahal yang baru saja kedengar adalah kata-kata paling manis di dunia."

"Haha, apakah aku lebih romantis Donghae?" tanya Kyuhyun sambil menempatkan satu ciuman ringan di pelipis Sungmin.

"Aku akan mengusulkan pada Donghae agar dia belajar lebih banyak padamu."

Tawa Kyuhyun mengalun lepas, devil yang kini berstatus raja klan devangel itu langsung merengkuh gemas tubuh mate-nya.

"Karena akhirnya seindah ini, aku bangga telah berhasil melewati semuanya."

Sungmin menganggukkan kepalanya, menautkan jemari mereka dengan erat.

"Walaupun aku tidak suka karena kau sering membanggakan diri, tapi aku mengakui kau memang sangat hebat."

"Sayang, aku tahu itu. Aku memang hebat dalam segala hal, termasuk memuaskanmu," sahut Kyuhyun sambil mengedipkan matanya."

"Kenapa ujung pembicaraanmu selalu menjurus ke sana, Kyunnie?"

"Karena kau yang membuatku berpikir ke sana."

"Huh! Kau saja yang mesum."

"Tapi kau yang membuatku mesum, sayang."

Walaupun sering terlibatan perdebatan kecil, hal seperti itulah yang menjadi pemanis hubungan mereka. Kyuhyun yang usil itu senang sekali menggoda Sungmin dan Sandeul.

Ah Sandeul, putranya itu akhir-akhir ini sibuk pacaran dengan Baro. Baguslah, dengan begitu Kyuhyun lebih leluasa untuk berdua dengan Sungmin karena jika Sandeul sudah berdua dengan Sungmin, Kyuhyun tidak akan memiliki kesempatan sedikitpun untuk mendekati mate-nya itu.

"Kyuhyun-ah."

"Hm?"

"Kau tahu magnet?"

"Tentu saja tahu."

"Apa yang terlintas di kepalamu saat mendengar kata magnet?"

"Seperti kita."

Sungmin menularkan senyum hangatnya untuk Kyuhyun. Saling melempar tatapan teduh sebelum dua kepala itu bergerak saling mendekat, mempertemukan dua lengkungan manis mereka dalam satu tautan penuh kenyamanan. Waktu perlahan menjauh meninggalkan devil dan angel yang kini berstatus raja dan ratu klan devangel itu untuk berdua menikmati romansa indah.

Ya, seperti magnet. Memiliki dua kutub berbeda yang jika disatukan akan saling tarik menarik. Siapapun, pasti berpikir jika bersatunya iblis dan malaikat adalah satu hal yang sangat mustahil. Tapi mereka bisa membuktikan jika tidak ada yang mustahil. Kyuhyun si iblis itu bagai kutub utara dan Sungmin si angel-lah kutub selatannya. Mereka saling menemukan satu sama lain dan bersatu dalam ikatan yang bahkan membawa kedamaian untuk dua pihak yang bahkan dikatakan tidak akan pernah berdamai.

END

Oh my~~~

PERJUANGAN SAYA AKHIRNYA! #nangiskelilingbundaranHI

Oke mau kasih penjelasan tentang nama non human sedikit. Karena devangel itu gabungan devil dan angel saya ngambil nama non human mereka dari nama iblis dan malaikat seperti cast-cast sebelumnya. Saya cuma jelaskan namanya non humannya bukan berarti itu peran mereka.

Zhoumi as Zagan—Devangel tingkat dua (tangan kanan raja dan ratu klan devangel—warna jubah beige): Fallen angel yang dapat bertrasnformasi dalam wujud lembu bersayap.

Henry as Hasmal: Malaikat third choir anggota Virtues. Malaikat ini dikenal membuat manusia tahan terhadap cobaa dan tetap berpegang pada Tuhan.

Baro as Michael: Malaikat yang tugasnya menjaga sinkronisasi harmoni dan keseimbangan di surga.

Changmin as Metatron: Malaikat dengan tubuh paling tinggi. Ia muncul dalam bentuk cahaya sempurna namun dalam bentuk malaikat api.

Jinyeong as Belial: Fallen angel yang bisa memperdaya dengan kecantikannya.

Yoogeun as Gomory: Fallen angel yang menampakkan diri dalam wujud onta dengan seorang wanita cantik di punggungnya.

Bora as Siren: Kaum Nypmh yang hidup di air (walaupun cuma di mention namanya tetap dijelaskan) hehe.

Oke, karena banyak yang minta sesi balas review diadakan lagi. Dengan senang hati saya tulis, Nyehehehe :D

R: Baca FF tuh nunggu 3 hari buat update, bacanya selesai 30 menit.

T: Iya betul banget chingu T_T Enak yah? Review juga gak lebih dari 3 menit #duagh

R: Mengenai siders.

T: No comment :P Terserah mereka mau gimana, kan mereka gak peduli saya, ngapain saya peduli mereka? #plak

R: Akun Twitter.

T: Cuma satu kok, yang ada di bio itu chingu :D

R: Emaknya Donge'?

T: Itu muncul, dapet dialog sebiji #plak Junsu-ah maafkan aku :3

R: Anaknya langsung bisa ngomong.

T: Iya. Bukan anak manusia soalnya O.o Haha. Aku menyesuaikan sama pas di perut. Itu kan pas Sungmin dinyatakan hamil bentuk bayi sudah terlihat sempurna. Ya udah saya buat begitu :D

R: Pinjem otak buat nulis FF.

T: Loooohhhh? :o #shock terus saya pake otak siapa ntar chingu? TT_TT Kakakakakak. Buat nulis itu yang penting punya plot. Kalo gak punya plot apa yang mau ditulis, orang pinter ngomong belum tentu bagus dalam hal menulis chingu. Kadang orang yang speakingnya bagus, kalo di suruh nulis pasti lama banget selesainya -_- Masalah gak bisa menyusun kata-kata. Hmm, sebenarnya kita bicara itu menyusun kata loh, cuma kalo merangkai jadi kalimat dalam sebuah tulisan memang butuh sering-sering baca buku. Buku apapun itu—aku gitu sih. Kamasutra juga dibaca #duagh

R: Typo?

T: Hahhh~ itu salah satu penyakit saya -_- Coba punya editor kayak penulis-penulis terkenal #imagine

R: Lahir dari kepala?

T: Saya juga ngeri bagian itu. Tapi itu terisnpirasi dari Athena yang lahir dari kepala Zeus. Kerena gitu kesannya #apadeh!

R: Kenapa menggunakan angka 13 dan 8 bukan 13 dan 7 kan jadinya 137?

T: LOH! SUKA-SUKA SAYA DONG! FF, FF SIAPA? MASALAH BUAT LO? #DILEMPARBAZOKA ahahahaha, ampuni saya chingudeul. Kakakakkk. Kenapa gak 13 sama 7? Kemarin saya iseng2 searching soal angka beruntung sama angka sial. Nah, yang paling banyak muncul itu angka 8 sebagai angka kebentungan bagi orang China, terus saya liat ternyata angka 7 itu sial buat orang China—kata yang nulis artikel. Tapi berhubung yang umum di masyarakat itu angka sial dilambangkan dengan angka 13 yaudah saya pilih kombinasi angka 13 sama 8. Gak ada maksud apa-apa kok chingu, semua angka menurut saya baik, kalo masalah untung sial itu tergantung nasib masing-masing. Yang sial itu kalo nulis satu juta buat minta dana kurang nol nya satu, jadi cuma dikasi seratus ribu #duagh

R: Inner itu apa?

T: Iyaps betul. Semacam batin gitu chingu.

R: Banyak ngerayu happy ending

T: Itu sudah happy ending ^_^ Kalo mau ngerayu saya bawa Sungjin atau Sasuke ya? Pasti diturutin, ahahahaha :D

R: Panggilan 'sayang'

T: Haaahhh~ I don't know~ itu panggilan teromantis menurut saya, kesannya itu tulus, halus, dan penuh kelmebutan #apadeh! Aaakkkkk, gak tau suka aja. Bayangin Kyuhyun panggil kayak gitu bawaannya senyam-senyum sendiri :D

R: Request Sandeul

T: #tunjukatas Itu makhluknya sudah saya munculkan. Silahkan diserang #plak

R: Donghae evil setengah duyung?

T: BISA JADI! Padahal aku ngarepnya Donghae itu devil setengah piranha biar bisa gerogotin chingu #ditampol

R: Sequel FF lain?

T: Aduuuuhhh, nanti lah. Saya gak bisa menjanjikan apapun mengenai sequel. Maaf ya chingu : )

R: Zhoumi Henry?

T: Tadinya Henry mau saya bikin jadi anaknya KyuMin, tapi ternyata masih buanyak yang minat sama Cannie baby. Ya sudahlah, yang penting muncul mereka #duagh

R: Masalah Deity

T: Deity adalah pertanyaan yang tidak pernah kelar soalnya dia tersembunyi. Wakakakakakk. Ada yang usul Vic eonnie jadi Deity? Aduh, saya gak kepikiran sejauh itu untu cast Deity chingu. Terus ada yang tanya siapa aja yang di atur sama Deity? Semua anggota klan. Yang ini jodoh sama ini, itu Deity yang atur.

R: Setiap author hebat di genrenya masing-masing

T: YEAPS! Siapapun dirimu, aku padamuuuuu :* setiap orang memang ahli di bidangnya masing-masing, so gak usah saling menjatuhkan satu sama lain. Setuju chingu?

R: Review gak harus selalu muji-muji.

T: Oh itu betul sekali :D Setiap review pasti ada yang komplain saya soal typo, soal jalan cerita, dan apapun yang gak cocok sama mereka. Masukan dan kritik memang dibutuhkan asal tujuannya untuk penulisan yang lebih baik bukan menjatuhkan. Gak kok, saya gak berpikir komentar seperti itu gak ada maksud apa-apa karena setiap komentar pasti punya maksud. Entah itu baik atau buruk terserah saja, yang terpenting saya gak pernah ada niatan mencurigai atau niat buruk sama orang. Kita kenal buat berteman bukan bermusuhan. Tapi kalo bisa pen-namenya disamain aja biar saya tahu chingu yang mana, oke? (*o*)b

R: Emansipasi.

T: Astagaaaaa, masih masalahin emansipasi ini orang-orang. Kan udah dibilang Deity gak ikut pelajaran PPkn #plakplakplak

R: Donghae punya sayap?

T: Tentu. Dia bagian dari klan devil.

R: Anak KyuMin lahir dari mana?

T: Tuh, ada di atas. Dari tangan. :D

WAW! Ending di chapter 13 dengan lebih dari 7 ribu word—8 ribu lebih dengan sesi balas review—Serius, tangan saya pegel TTTT_TTTT Yang baik, sini dong pijetin ke rumah #plak

Oki doki, terimakasih buat yang mengikuti Devangel sejak awal. Terimakasih juga buat new readers :D Terimakasih supportnya :D Sampai jumpa di lain kesempatan. Bulan ini sudah sibuk kuliah lagi. Ahihihi, doakan semoga bisa cepat come back untuk meramaikan FF KyuMin #gak yakin ada yang nungguin TTT_TTT Hihihihi.

Papay~

Mian for typos!

RCL please~

Gomawo udah baca \(*o*)/