Reviews for Limabelas Sketsa
ucullious chapter 1 . 6/20/2015
suka..karakternya ga terlalu jauh beda dengan yg asli, penggambaran dan deskripsi serta makna tersirat bener2 tersampaikan..
tetep berkarya min.
suka pairing saino lebih banyakin lg nulis ini pairing dong .
21 chapter 1 . 2/14/2015
Ahh, Saiino.. Sai si polos dan Ino si kesepian. Akhirnya pacaran juga. Kkk. Saiino ganbatte.
ran.tachibana chapter 1 . 7/21/2013
Cherry-san ceritamu inii sungguh bagus... :)
Sdh 5x aku membacanya tapi aku tak pernah bosan... Pertama kali baca pas SMA klas 2, dan skarang aku membacanya lagii... Aku suka bangetttttt
SugarlessGum99 chapter 1 . 4/30/2013
kereeeen XD
fic SaIno pertama yang kubaca :3 (sepertinya? *plak*)
pokoknya keren deh, SaIno bener-bener IC XD serasa baca karya aslinya deh hihi :3
izin fave yaa dan keep writing :)
aqrillian aquan rasyica chapter 1 . 12/30/2012
KKKKKKKKKEEEEEEEERRRRRRRREEE EEENNNNN!

bgus banget!coba bikin inosai lagi dong,kak..ceritanya sai mati di misi,buat ngelindungin ino*taboked*

well,kak..ini gakk ngebosenin,bikin lagi ya,kak!
Kisasa Kaguya chapter 1 . 12/16/2012
Ih... Sai bikin gemes banget deh...
Sukie 'Suu' Foxie chapter 1 . 11/16/2012
Salam kenal kazuka-san /nggak apa2 kan manggil begitu?

Ah, akhirnya saya baca juga fanfic ini. X""D
Kesan pertama saya, wah ... akan ada 15 kejadian dari fanfic ini. Sebenernya dugaan saya nggak salah, cuma menarik juga bahwa kejadian2 ini nggak satu demi satu terjadinya. Maksudnya, ada yang sekaligus dua, tiga, dll. Dan walau saya pikir awalnya bakal mudah ketebak, tapi di beberapa scene saya ngerasa idenya bagus dan menarik. X"D
Saya coba bahasnya per garis batas yang kazuka-san tetapkan, ya? :""3
-Nol:
Pembukaan yang standar dengan memperlihatkan setting yang akan jadi dominan: toko bunga Ino. Dari toko bunga, merayap ke si penjaga toko bunganya sendiri si Ino dan bahwa dia masih single. Di sini, saya masih biasa. Tapi di bagian ini: 'Tapi sayangnya, ini toko bunga dan bukan toko pakaian; jadi ia tidak butuh patung macam begitu walaupun dibayar.' Saya jadi nyengir sendiri. Yang kebayang di otak saya soalnya Sai yang jadi life mannequin gitu. XD
Typo di bagian ini: '... setelah pagi yang sejuk memanjakan mereka..' (titiknya ada dua, padahal itu pengakhir kalimat), kata 'Anda' nggak dikapital soalnya setahu saya kata 'Anda' itu diawali kapital, dihari-hari (harusnya: di hari-hari), disaat-saat/disaat (harusnya di saat-saat/di saat).
Terus, mungkin kata yang ini agak kurang enak dibaca, ya: 'mulutnya tak kuasa menahan akan ekspresi yang begitu meluap di hatinya itu.' Kayaknya sebaiknya kata 'akan' ini dihilangin deh :""3a
Sama yang ini: 'Tipikal senyum—yang menurut rekaman otaknya—selalu orang Sai berikan hampir ke setiap...' Kata 'orang' setelah kata 'selalu' itu agak ngeganjel jadinya. Kayaknya dihilangin juga lebih baik deh :"")

- Satu:
Hibiscus, delicate beauty. Sketsa dimulai dari sini. Menurutku cara Sai ngasih ke Ino ini cukup IC X""D
Tanpa ba-bi-bu langsung kasih. Walaupun saya sendiri masih mempertanyakan, apa di sini dari awal Sai udah tertarik ama si Ino ampe dia kasih gambaran bunga itu ke Ino? XD
Dan kayaknya nih... sebenernya bisa ditambahin scene Ino yang ge-er karena arti hibiscus itu sendiri kan semacam 'kecantikan', dan kayaknya mungkin banget kalau Ino mikir si Sai anggep dia cantik P
Sebenernya saya juga agak bertanya dengan pengkarakterisasian si Ino di sini, setting-nya emang canon sih, tapi dari awal entah kenapa yang saya tangkep si Ino agak ketus ama Sai, apa yang telah Sai lakukan pada Ino ampe dia jadi ketus gitu? X""D
Kata kurang baku: sekedar (harusnya: sekadar).

- Dua, Tiga:
Cieeee, dikasih gambar bunga yang artinya kecantikan dan cinta diem2 lagi *toel2 Sai* XDD
Untuk adegan di sini, kurang lebih masih sama ama yg 'satu' menurutku. Gambar-kasih. Cuma metode pemberiannya aja yang beda. Typo-nya mungkin sapaan 'tuan' ada yang nggak diawali kapital sama kata 'diantara' yang seharusnya 'di antara' :)
te-terus, mungkin cuma perasaan saya aja, tapi sampai di sini, saya ngerasa ada penggunaan titik koma yang kurang pada tempatnya :""/a
sebelumnya maaf kalau ini emang jatuhnya lebih subjektif ya, tapi saya emang agak kurang sreg ama penggunaan titik koma di bagian ini: '"Nak," panggilnya; pada pemuda lain yang juga terpaku pada tempat yang sama dengannya.' Apa ya, sebenernya titik koma di antara kata 'panggilnya' dan 'pada' itu rasanya kurang tepat aja. Bahkan mgkn nggak perlu ada sih. Kalaupun mau ada penekanan, mungkin koma aja lebih pas. tapi ini IMO aja ya... :"")
Tapi untuk jelasnya, mungkin bisa dicek lagi ke pedoman EYD soal penggunaan titik koma yang lebih tepat :"")

- Empat:
Sa-saya agak bingung dengan penempatan titik di kalimat ini:
'Ino. Terpaksa meninggalkan rutinitasnya menjaga toko dan menunda keberangkatan ke rumah sakit untuk membantu Sakura karena harus membelikan sesuatu untuk sang ibu.'
;_;a
tapi sama kayak yang penggunaan titik koma tadi, mungkin ini emang lebih ke masalah selera.
Tapi, di bagian empat ini, saya suka lhooo konsepnya. :""D
Bagian ini kena dan tepat banget, IMO:
'Dan barang tentu melihat bunga yang layu bukan sesuatu yang bagus untuknya. Apalagi terinjak.

"Sudah tidak layu lagi, kan?"

Dua Lilac yang berdampingan, terlukis cantik walau hanya dengan goresan granit yang diwujudkan dalam waktu singkat. Lilac yang benar-benar sempurna walau hanya sebagai tiruan.'
Kyaaa, bunga dalam lukisan Sai itu emang nggak akan layu-abadi lhooo. Dan ... kalau tahu lilac artinya cinta pertama ... cocok ya ama mereka *mesem-mesem sendiri* Eh, tepatnya mgkn cocok ama Sai. Cinta pertama Ino kan ke Sasu, ya? Hehe. Btw, setahu saya, bahan pembuatan pensil itu 'grafit' sih, bukan 'granit', mungkin bisa dicek lagi :"")

- Lima:
Yang pertama terlintas dalam benak saya: lha, ini bocah kenapa deh malah nangis depan toko Ino sementara ibunya di rumah sakit? /ngga kalah bingungnya dari Ino. Terus, scroll ke bawah, otak saya yang lebih licik dari Ino langsung mikir: olalala, bilang aja mau bunga gratis, Dek /plakplak X""D
Tapi, abaikan si bocah cilik nan cerdik itu, di sini mulai masuk ke 'hidangan' utamanya. Kata-kata Sai yang ini manis deh: "Semoga kau cepat sembuh juga."
Kyahahaha bisa juga dia perhatian gitu Aheey! Terus di sini kesannya si Sai kayak yg mulai cari2 tahu soal Ino. Soalnya bingung juga, kenapa coba Sakura tiba2 nyinggung soal Ino yang suka Sasuke? Apa bukan karena Sai yang nanya, nih? *toel2 Sai*
Kalau nggak gitu, kenapa coba Sai senyum 'serius' di akhir? Bukan lagi fake smile? Hohoho. Lega? Puas ya karena udah tahu Ino udah nggak suka Sasuke lagi? XDD

- Enam:
Kata kurang tepat yang ketangkep: menghembuskan (mengembuskan), nafas (napas). Iiiih, di scene yang ini ... kesan 'kebetulan tapi takdir'-nya itu dapet deh: sama2 ngeliat bunga camelia, sama2 rindu. :"""3
Ino-nya juga mulai penasaran soal Sai, nih. Dan hayoloooh kenapa Ino merasa bertanggungjawab untuk mengajarkan Sai soal perasaan? *toel2 Ino
Oke, di sini saya ambil kesimpulan bahwa scene2 dalam fanfict ini mungkin nggak melibatkan scene dalam canon-nya yang Sai nge-flirt si Ino dan bilang 'Miss Pretty/ Miss Beauty' atau semacamnya ya. Makanya dari awal sikap Ino yang jutek, mgkn bisa dibilang karena alur canon yang itu mgkn nggak terjadi di penpik ini. jadi anggep aja, seakan perkenalan Ino dan Sai benar2 dimulai dari awal *angguk-angguk*

- Tujuh, delapan, sembilan:
Awww, di bagian ini, konsepnya kebalik dari yg sebelumnya. Kalau sebelum2nya Sai ngeliat bunga dan digambar, di sini Sai membayangkan bunga dan ngegambar sebelum lihat yang aslinya. Cuma hebat juga ya, Sai, bisa ngebayangin bunga yang emang sama persis dengan bunga yang ada di nyata. Teruuusss, aku suka bagian justru Ino yang kasih bunga2 asli itu ke Sai. Ohohoho. Dan sikap Ino yang hangat mulai keliatan di sini, nggak lagi jutek. Lampu hijau buat Sai XDD

- Sepuluh:
Ah, yang ini juga agak beda dari yang lain. Penekanannya nggak terlalu pada bunga ataupun gambar bunga Sai. Di sini bunga dan gambarnya itu lebih ke penunjuk untuk pengantar ke penjelasan mengenai 'kekasih'. Cool! :""D
Dan kedekatan mereka udah makin menjadi2 nih, bahkan udah sampai tahap ngilangin embel-embel XD

- Sebelas:
Setelah kekasih, berikutnya perasaan cinta. Ya, cinta emang identik dengan mawar merah. Dan ungkapan Sai soal: "Tapi aku merasakan damai yang berbeda ketika aku menggambar di sini." itu menunjukkan kepolosan yang hangat. Nggak sekadar kayak gombalnya Andre Taulany (?). Kalau aku jadi Ino, itu sih udah dipastikan deg2an sangat dan blushing tidak terkendali. X"D

-Dua belas:
"Daisy untukmu"; "kesetiaan untukmu" Awww! X""D
bahasa bunga itu emang romantis yaaa
Tenang Ino, kesendirianmu tidak akan bertahan lama ufufufu!

-Tiga belas:
A-aku suka bagian iniii! Pake sangat! Ino gambarin buat Sai, Sai gambarin buat Ino. Dan aku demen pas bagian Ino yang kayak ketawa2 dan bilang dia nggak bisa buat yang sebagus Sai. Aduuuh. Manis banget deh interaksi mereka yang ini.

- Empat belas:
Kata kurang tepat: sapaan 'nak' harusnya diawali kapital :""3 terus ada mataitu (nggak kespasi), dihatinya (di hatinya)
Btw, kata2 Sai yang ini kagak sopan yak? "Ino... mana?" Itu dia nanya ke ibunya Ino, kan? Wkwkw. Tapi khas si Sai, deh. Nggak bisa basa basi busuk. XD
Dan lucu juga ibunya Ino ngasih masuk cowok ke kamar Ino-nya, apalagi katanya Shika dan Chouji pun bahkan belum masuk ke kamarnya. Dan ... kayaknya bagus dan antik ya, kamar yg dihiasin sketsa2 gitu kayak kamar Ino *jadi pengen*
Soal penulisan, setahu saya yang model kayak gini: Ino tersenyum kecil, "itu jepit yang diberikan Sakura waktu kami kecil. Masih kusimpan, bagus, sih." Huruf 'i' pada kata 'itu' diawali huruf kapital karena itu adalah huruf pertama dalam dialog. :""D

-Lima belas:
Bunga Ino. Ahahhaa, di sini lebih berasa gombalnya sih. Tapi, tapi ... nggak apa2. Dan entah kenapa, udah bisa nebak pas Ino nanya bunga mana yang paling kausuka, Sai malah akan gambar Ino *aku cenayang? X"D
Cara nembak mereka itu emang berkesan polos dan cocok ama Sai yang belum paham soal perasaan dan sejenisnya. Cuma ya, emang sketsa kelimabelasnya jadi kayak apa yaaa... jadi klimaks memang, tapi bukan jadi yang utama sebagai penutup cerita ya. Abis nggak diceritain lebih lanjut soal lukisan kelima belas itu diapain. Tapi emang pas sebagai penutup yang kelima belas itu, semacam prolognya setelah 14 bunga yang bener2 bunga. ehehe. endingnya memuaskan, bener2 menutup rangkaian kisah lima belas sketsa ini. :""D

Nambahin sedikit lagi, dari judul ya? Seharusnya Lima dan Belas ditulis terpisah X""D

Aaah, kayaknya review saya sudah kepanjangan sangat. Maaf ya kalau bawel dan jadi nyampahin kotak review Kazuka-san dengan ocehan panjang lebar ngalor ngidul ini. Mohon maaf juga kalau ada kata2 yang salah atau kurang berkenan. Keep writing, ne! :""D

Regards,
Es.
Ramen panas chapter 1 . 11/9/2012
Aih, manisnya
:D
Minori Hikaru chapter 1 . 11/1/2012
Ceritanya manis sekalii
Ijin fave ya senpai :D
Silver Akari Einzbern chapter 1 . 10/31/2012
Aku suka,, ini sainya serius tetep IC bnget,,
tp hbis bc fic ini rasanya nyesek,, T_T
selain ceritanya yg emang udh menyentuh dan semua alurnya nyambung,,
ceritanya juga enggak pasaran,, duuh makanya aku serasa jd pengen delete fic pair SaInoku di lappy,,
kayaknya impianku bisa buat fic paiR SaIno msih blum bisa terwujud dlm wktu dekat deh,,
but,, it's okay,,, :) semoga gk bosen bikin fic pair SaIno ya!

Regard,
Saki
Hanihaa chapter 1 . 10/31/2012
Kyaaa! XD (heboh)
So sweet :")
Love this fic! 3
Darksketch chapter 1 . 10/30/2012
shishi, asik sekali membayangkan Ino tersenyum, dia cantik :"

aku gatau hrs bilang apa, fict-nya bagus, rapi, alurnya asik, pokoknya gitulah, aku fave fict ini :)
Bikin lagi ya, hehe
.
.
Regards
.
Darksketch
guest chapter 1 . 10/29/2012
So swee.. Lanjut ke pelaminan.